Ada Anak-anak, Aksi di Lumajang Ricuh, 4 Orang Diamankan Surabaya 30 Agustus 2025

Ada Anak-anak, Aksi di Lumajang Ricuh, 4 Orang Diamankan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Agustus 2025

Ada Anak-anak, Aksi di Lumajang Ricuh, 4 Orang Diamankan
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Aksi solidaritas untuk almarhum Affan Kurniawan di depan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ricuh, Sabtu (30/8/2025).
Aksi yang dilakukan di depan Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Lumajang awalnya berlangsung damai.
Massa aksi awalnya hanya berorasi sambil menghidupkan lilin sebagai bentuk belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek
online
akibat dilindas mobil rantis.
Selepas melaksanakan shalat gaib, massa tiba-tiba menghidupkan suar, dilanjutkan dengan lemparan botol air mineral ke arah polisi.
Padahal, di lokasi, sejumlah anak ikut orangtuanya melangsungkan aksi solidaritas.
Selain itu, ada warga yang hanya berkunjung bersama keluarga ke Alun-alun Lumajang untuk menikmati malam minggu.
Polisi dengan cepat langsung mendorong massa aksi untuk membubarkan diri.
Pantauan
Kompas.com,
massa aksi berhamburan ke segala arah, termasuk masuk ke kawasan Masjid KH Anas Mahfud Lumajang.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, kericuhan dipicu oleh oknum penyusup yang sengaja membuat kegaduhan.
“Tadi aksinya damai, saat mau membubarkan diri ada penyusup yang memicu dengan lemparan botol, saya yakin itu penyusup,” kata Alex di Lumajang, Sabtu (30/8/2025).
Alex menyatakan, pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga menjadi provokator kerusuhan yang terjadi.
“Empat orang kita amankan, kita akan lakukan pendalaman secara prosedural dan profesional,” ucap dia.
Alex memastikan, tidak ada personel kepolisian yang menjadi korban kericuhan di depan Mapolres Lumajang.
Sementara itu, Nibras, koordinator lapangan (korlap) aksi solidaritas, memastikan bahwa pembuat kericuhan merupakan penyusup yang sengaja ingin merusak aksi damai.
Sebab, kata Nibras, pemicu kerusuhan tidak duduk bersama dengan massa aksi yang lain untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan.
“Sebenarnya itu penyusup, kita tadi sebenarnya hanya 60 orang dan sudah berkumpul, yang lempar-lempar tadi itu berdiri di belakang dan awalnya bersembunyi di balik tulisan Alun-alun Lumajang,” kata Nibras.
Nibras mengungkapkan, pihaknya akan melakukan konsolidasi ulang untuk memastikan massa aksi yang tadi ikut aksi damai lengkap dan tidak jadi korban salah tangkap oleh polisi.
“Kita mau konsolidasi dulu, agar mengetahui tidak ada anggota kami yang jadi korban salah tangkap,” kata dia. 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.