3 Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang, Teriak "Tak Ada Kesengajaan" Lindas Ojol Megapolitan

3
                    
                        Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang, Teriak "Tak Ada Kesengajaan" Lindas Ojol
                        Megapolitan

Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang, Teriak “Tak Ada Kesengajaan” Lindas Ojol
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Perwakilan Brimob bernama Kompol Anton Asrar menemui massa yang berdemo di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Kompol Anton menemui massa didampingi oleh Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas.
Keduanya berdiri di tengah-tengah kerumunan massa. Namun, posisi mereka terlihat lebih tinggi dari massa yang hadir.
Menggunakan pengeras suara, Kompol Anton mengucapkan permintaan maaf atas insiden terlindasnya pengemudi ojek online (ojol) oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Permintaan maaf itu disampaikan Kompol Anton dengan berteriak. Hal ini terlihat dari urat yang muncul di lehernya saat menyampaikan permintaan maaf ke massa aksi.
Dia berteriak agar pernyataan itu didengar massa. Sebab, kondisi di depan Mako Brimob siang ini dipenuhi massa.
Belum lagi, saat Kompol Anton menyampaikan pernyataan banyak terdengar teriakan dari massa.
“Kami minta maaf, sekali lagi kami minta maaf. Tidak ada kesengajaan dari kami,” ujar Kompol Anton.
Mendengar hal itu, massa langsung berteriak dan suasana makin memanas.
Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas sempat meminta massa tenang dan mendengarkan pernyataan dari Kompol Anton.
“Tenang, tenang, tenang,” kata Muhammad Nas kepada massa.
Kompol Anton menambahkan, saat ini sudah ada tujuh anggota Brimob yang ditangkap dan ditahan terkait peristiwa ojol terlindas rantis Brimob.
“Dalam hal ini Kapolri telah menemui orangtua daripada korban. Sudah ada 7 orang anggota Brimob yang diamankan di Polda Metro Jaya,” ujar Kompol Anton.
“Sudah dibawa ke Polda Metro Jaya. Nanti akan dirilis oleh Polda Metro Jaya. Nanti biar pihak Polda Metro Jaya yang merilis,” sambung dia.
Usai pernyataan itu, kondisi depan Mako Brimob Kwitang makin riuh. Massa terus meneriaki Kompol Anton.
“Diumpetin tuh, bohong, bohong,” ucap massa.
Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan.
Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojek online yang tengah berusaha lari dari kerumunan.
Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.
Meski begitu, kendaraan tersebut tetap melaju dan meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban.
Massa pun geram dan memukuli mobil milik Koprs Brimob itu, sebagian massa bahkan mengejar mobil tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri yang melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) usai demo di Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.
Sigit mengaku menyesali peristiwa perlindasan itu.
“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada Kompas.com, Kamis.
Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.