Selain memberi cap, pengguna bisa melihat detail bagaimana sebuah foto atau video dihasilkan atau diubah.
Mengutip catatan yang ditemukan dalam aplikasi, Google menyebut fitur ini akan membantu menjadikan interpretasi media lebih transparan dan tepercaya. Hal ini penting karena fenomena deepfake semakin meresahkan.
Video dan foto manipulatif kini sering dipakai untuk menyebarkan disinformasi, mulai dari isu politik, selebritas, hingga penipuan daring.
Dengan fitur yang mampu mengungkap proses pembuatan media, Google berharap pengguna lebih waspada sekaligus lebih percaya diri dalam membedakan mana yang otentik dan mana yang palsu.
Walau sudah muncul di versi uji coba, Google belum memberikan kepastian kapan fitur deteksi AI di Photos akan resmi dirilis. Namun, kemunculannya menjadi isyarat kuat bahwa peluncuran tinggal menunggu waktu.
Jika benar tersedia, fitur ini bisa menjadi senjata praktis bagi pengguna untuk mengenali media manipulatif.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4570734/original/015032800_1694411260-Google_Photos_Family.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)