Hasil interogasi awal, kedua pelaku berdalih menerima uang palsu tersebut dari seseorang sebanyak Rp 500 ribu. Karena bentuknya yang mirip uang asli, kedua tak tahu kalau itu palsu dan mengira uang tersebut asli.
“Terduga pelaku ini awalnya mendapatkan uang Rp 500 ribu. Pada esok harinya, dia melakukan top-up untuk membayar cicilan motor. Dugaan awal, pelaku tidak mengetahui kalau itu uang palsu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Aditya menegaskan pihaknya masih menelusuri sumber utama uang palsu yang beredar. Ia memastikan akan terus menyelidiki dan mengungkap kasus peredaran uang palsu ini.
“Berdasarkan keterangannya tadi, ada Rp500 ribu yang dia dapat dari pihak sebelumnya. Kami akan melakukan penyelidikan mendalam, termasuk mencari tahu ke mana Rp200 ribu itu dan siapa sumber utama peredaran uang palsu ini,” tegasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321092/original/000833200_1755663056-1000803494.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)