Liputan6.com, Jakarta Kondisi cuaca yang tidak menentu disertai hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam tiga hari ini, memunculkan bencana angin kencang. Akibat kondisi itu, perkampungan warga dua desa di Kecamatan Undaan Kudus, dilaporkan porak poranda dihajar angina kencang. Bencana itu terjadi di Desa Medini dan Desa Kalirejo.
Puluhan rumah di dua desa yang berada di wilayah selatan Kabupaten Kudus mengalami kerusakan bervariasi. Dari keterangan yang dihimpun Liputan6.com, ada sebanyak 80 rumah warga terdampak bencana angin puting beliung.
Dari keterangan warga desa terdampak bencana, kejadian bencana berlangsung pada Selasa (19/8/2025). Awalnya hujan mengguyur Desa Kalirejo disertai tiupan angin kencang. Kejadian serupa juga dialami Desa Medini, yang diawali hujan disertai angin kencang.
Akibat dihantam angin putih beliung yang mencekam, sebanyak 80 rumah warga dua desa mengalami kerusakan. Perinciannya di Desa Medini sebanyak 50 rumah serta di Desa Kalirejo sebanyak 30 rumah.
“Dalam bencana ini, korban jiwa nihil. Kerusakan yang terjadi berupa genteng rumah warga yang tersapu angina,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji.
Munaji menyebut, kerugian akibat peristiwa tersebut ratusan juta dari hasil penghitungan sementara di dua desa. Pihaknya mengimbau warga tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam susulan.
Pemkab Kudus bersama BPBD bergerak cepat menyalurkan bantuan warga terdampak bencana di Desa Medini dan Kalirejo, Rabu (20/8/2025).
Bantuan ini berupa paket sembako, genteng dan galvalum untuk meringankan beban masyarakat yang rumahnya rusak. Tak hanya itu, Pemkab melalui BPBD TNI Polri dan relawan sigap gotong royong memperbaiki puluhan rumah warga yang rusak.
“Bantuan ini kami serahkan untuk pelipur lara, sekaligus meringankan beban warga. Kami memastikan bahwa pemerintah hadir mendampingi dan memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat.” ujar Bupati Kudus, Samani Intakoris.
Semangat kebersamaan dan gotong royong, kata Samani, menjadi kunci dalam pemulihan pascabencana. Ia berharap warga terdampak bisa segera bangkit dan menata kembali kehidupan pascabencana.
Samani juga mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat kondisi cuaca di Kudus yang tidak menentu.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321282/original/089893800_1755669234-IMG-20250820-WA0118.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)