Terapkan Ilmu Magang di Jepang, Pemuda Aceh Utara Kembangkan Agrowisata Melon Premium Regional 16 Agustus 2025

Terapkan Ilmu Magang di Jepang, Pemuda Aceh Utara Kembangkan Agrowisata Melon Premium
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Agustus 2025

Terapkan Ilmu Magang di Jepang, Pemuda Aceh Utara Kembangkan Agrowisata Melon Premium
Tim Redaksi
ACEH UTARA, KOMPAS.com
– Abdul Hamid, petani muda asal Desa Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, sukses mengembangkan kebun melon premium dengan teknologi smart farming usai mengikuti program magang pertanian di Jepang.
Kebunnya kini berkembang menjadi agrowisata sekaligus pusat edukasi pertanian.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) itu tercatat sebagai peserta Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) pada 2022.
Dari pengalaman magang di negeri sakura, ia membawa pulang ilmu pertanian modern ke kampung halamannya.
“Saya salah satu dari 59 petani milenial yang dikirim Kementerian Pertanian RI ke Jepang, tiga tahun lalu. Rugi rasanya tak mempraktikkan ilmu itu di kampung sendiri,” ujar Hamid, Jumat (15/8/2025).
Di kebunnya yang diberi nama Miharu Farm, Hamid membangun gcreen house untuk melindungi tanaman dari hama dan menerapkan sistem penyiraman otomatis yang dikendalikan lewat ponsel.
Melon hasil panennya dijual seharga Rp 40.000 per kilogram, dengan bonus pengalaman memetik langsung di kebun.
Sebagian hasil panen dipasarkan ke pusat perbelanjaan di Lhokseumawe, sementara kebun juga dibuka sebagai lokasi agrowisata.
Bagi Hamid, Miharu Farm bukan sekadar kebun, melainkan juga sarana edukasi bagi generasi muda agar mencintai pertanian.
“Sekaligus ajang edukasi bagi anak murid dan sekolah, biar mereka juga suka bertani ke depan,” jelasnya.
Puluhan murid SD Sukma Bangsa, Lhokseumawe, baru-baru ini berkunjung ke kebun tersebut. Mereka belajar langsung proses menanam, merawat, hingga panen melon premium.
Guru mereka, Cut Fitri Yana, mengaku senang melihat antusiasme para murid.
“Alhamdulilah antusias murid sangat tinggi terhadap budidaya melon. Mereka aktif bertanya dan senang bisa memetik langsung,” kata Cut Fitri.
Kini, kebun di pelosok Aceh Utara itu semakin ramai dikunjungi warga maupun sekolah. Hamid berharap inovasinya bisa terus memajukan pertanian desa dengan teknologi modern.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.