Penampakan JAK Gandaria, Jembatan Angkat Pertama di Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota Jakarta Selatan, membangun jembatan yang bisa diangkat di wilayah Jalan Gandaria, Kebayoran Baru. Jembatan ini dijuluki Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria.
Kompas.com mendatangi jembatan angkat pertama di Jakarta itu pada Jumat (15/8/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, JAK Gandaria itu dibangun sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter.
Jak Gandaria Menghubungkan Jalan Gandaria I, RT.001/RW. Keramat Pela, Kebayoran Baru ke Jalan Mulia 1, RT. 001/RW. 005, Kebayoran Lama Utara.
Jembatan ini memiliki pagar pembatas setinggi kurang lebih satu meter yang dicat dengan warna putih-biru.
Pijakannya menggunakan sejumlah plat besi yang dicat berwarna abu-abu. Sementara pegangan tangan (handrail) perak terpasang rapi tanpa dicat.
Jembatan itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor jika bersamaan dengan menyisakan ruang kecil di kiri kanannya.
Pada kedua ujung jembatan, terdapat tuas yang dapat diputar supaya jembatan terangkat. Nantinya, jembatan hanya akan diangkat dalam proses pengerukan atau pembersihan sungai saja.
Tuas itu juga dikunci agar tidak sembarangan orang bisa memainkan jembatan dan mengganggu mobilitas warga.
Saat Kompas.com mencoba berjalan di atasnya, terasa sedikit goyangan karena tidak ada tumpuan di bawah jembatan.
Sekretaris RT 001 RW 05 Gandaria, Syapari (50), mengatakan, jembatan ini sengaja dibuat tanpa pilar penumpu di tengahnya. Tujuannya, agar sampah yang mengalir di sungai tidak tersangkut.
Sebab, saat jembatan lama yang terbuat dari beton masih berdiri, banyak sampah yang tersangkut di bawahnya.
“Sebelumnya terbuat dari beton. Nah, ada beberapa sampah yang nyangkut di tengah-tengah besinya, jadi mampet dan berakibat banjir,” ungkap Syapari (50), warga sekaligus Sekretaris RT 001 RW 005, saat ditemui di lokasi, Jumat (15/8/2025).
Selain menghindari tumpukan sampah, hadirnya jembatan angkut ini juga diperuntukkan kepada kemudahan akses alat berat ketika pengerukan sungai.
Menurut warga bernama Wati (35), semenjak adanya jembatan itu wilayahnya tak pernah kebanjiran. Sebab, tidak ada lagi sampah yang menyangkut di bawah jembatan hingga menyebabkan aliran air tersendat hingga akhirnya meluap.
“Karena kan agak tinggian jembatannya, jadi enggak masuk kalau banjir,” ujar Wati (35).
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan selesai merevitalisasi jembatan angkat pertama di Jakarta.
Jembatan ini selesai dikerjakan setelah dikerjakan selama tiga bulan dan baru diresmikan Agustus 2025 ini.
Ini jembatan pertama dengan model yang bisa diangkat di Jakarta dan dikerjakan oleh kami. Tujuannya untuk memudahkan pembersihan saluran drainase Kali Grogol yang ada di bawahnya,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Jakarta, Heru Suwondo di lokasi, Kamis (14/8/2025), dikutip Antara.
Jembatan ini memiliki panjang sembilan meter dengan lebar 1,5 meter dan menghabiskan dana Rp 600 juta dalam pembangunannya.
Heru berharap agar warga dapat menjaga jembatan itu dari tangan nakal yang dikhawatirkan mencuri besinya.
“Kami berharap warga menjaga dan merawatnya. Karena ini jembatan besi, yang kita khawatirkan kalau ada yang memotong untuk dijual kiloan,” tambah dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Penampakan JAK Gandaria, Jembatan Angkat Pertama di Jakarta Megapolitan 15 Agustus 2025
/data/photo/2025/08/15/689f29ee7dbe3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)