Beijing (ANTARA) – Output industri bernilai tambah China meningkat 5,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli, demikian menurut data resmi yang dirilis pada Jumat.
Pertumbuhan tersebut melambat dari kenaikan 6,8 persen pada Juni, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, output industri China meningkat sebesar 6,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan besar yang masing-masing memiliki omzet bisnis utama tahunan setidaknya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.268).
Rincian data menunjukkan bahwa output bernilai tambah sektor manufaktur meningkat 6,2 persen (yoy) pada Juli. Sementara, output pertambangan tumbuh 5 persen. Output bernilai tambah sektor produksi dan pasokan listrik, panas, gas, air naik sebesar 3,3 persen.
Produksi kendaraan energi baru, sirkuit terpadu, dan robot industri melonjak masing-masing sebesar 32,9 persen, 10,4 persen, dan 32,9 persen (yoy) dari Januari hingga Juli.
Data pada Jumat juga menunjukkan bahwa penjualan ritel barang konsumsi China, sebuah indikator penting untuk kekuatan konsumsi negara tersebut, meningkat 4,8 persen secara tahunan (yoy) dalam tujuh bulan pertama tahun ini. Sedangkan, investasi aset tetap naik 1,6 persen.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
