Liputan6.com, Jakarta Demonstrasi yang menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo berujung ricuh, Rabu (13/8). Situasi tidak terkendali. Massa melempari botol, merobohkan tembok dan memecahkan kaca pendopo.
Personel Kepolisian tidak tinggal diam. Mereka berusaha menenangkan massa, bahkan gas air mata ditembakkan untuk meredam aksi. Massa lantas kocar kacir.
Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, tidak cuma laki-laki yang ikut demo. Emak-emak juga. Bahkan di antara mereka ada yang sambil membawa anak.
Mereka mengira demo di Pendopo Kabupaten Pati tersebut berlangsung damai. Saat kepanikan terjadi, banyak balita dan anak-anak pingsan.
Penyebab kericuhan dimulai ketika tuntutan massa agar Bupati Pati Sudewo datang, tidak terpenuhi.
Sebelumnya, Kordinator Lapangan Aksi Demo di Pati Ahmad Husein kepada Liputan6.com mengatakan, massa demonstran diprediksi mencapai 100 ribu orang. Sedangkan tuntutan terakhir yang dibawa masyarakat adalah lengserkan Bupati Sudewo.
“(Misalkan nanti deadlock) kita tetap bertahan,” katanya.
Husein yang mewakili masyarakat pendemo menegaskan, intinya masyarakat Pati sudah tidak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena.
“Kami masyarakat enggak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena,” pungkasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314007/original/020759400_1755062440-Screenshot_2025-08-13_121559.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)