Sindir Polisi, Perguruan Silat Sukoharjo Gelar Sayembara Rp 30 Juta Ungkap Pembacok 4 Anggotanya Regional 6 Agustus 2025

Sindir Polisi, Perguruan Silat Sukoharjo Gelar Sayembara Rp 30 Juta Ungkap Pembacok 4 Anggotanya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Agustus 2025

Sindir Polisi, Perguruan Silat Sukoharjo Gelar Sayembara Rp 30 Juta Ungkap Pembacok 4 Anggotanya
Editor
SUKOHARJO, KOMPAS.com
– Merasa frustrasi atas lambannya pengungkapan kasus penganiayaan brutal terhadap empat anggotanya, perguruan silat di Sukoharjo, Jawa Tengah, menggelar sayembara terbuka berhadiah Rp 30 juta.
Sayembara itu diumumkan sebagai bentuk sindiran terhadap kinerja Polres Sukoharjo, yang dinilai belum menunjukkan perkembangan berarti meski peristiwa terjadi lebih dari satu bulan lalu.
“Karena ketidakpercayaan kami terhadap kepolisian akibat kasus yang belum juga terungkap, maka ada anggota kami yang membuat sayembara,” ujar Kusumo Putra, penasihat perguruan silat arus bawah Solo Raya, usai audiensi di Mapolres Sukoharjo, Selasa (5/8/2025), dilansir dari Tribun Solo.
Perguruan silat membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk turut mengungkap pelaku.
Siapa pun yang bisa memberikan informasi akurat soal pelaku pembacokan akan mendapat uang tunai Rp 30 juta.
“Sayembara ini terbuka untuk masyarakat umum. Kami sudah publikasikan secara luas di seluruh media sosial kami. Bagi siapa pun yang memberikan informasi, uang Rp 30 juta akan kami serahkan secara tunai,” tegas Kusumo.
Dalam audiensi kemarin, sekitar 500 anggota perguruan silat mendatangi Mapolres Sukoharjo dalam aksi damai menuntut kejelasan hukum.
Namun, mereka kecewa karena Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo tidak hadir menemui mereka.
“Kami menyayangkan Kapolres tidak ada di tempat. Tapi tidak apa-apa, tadi kami sudah diterima Kasat Intel dan beberapa anggota lainnya,” kata Kusumo.
Mereka pun meluapkan kekecewaan terhadap lambannya proses pengungkapan kasus yang telah berjalan lebih dari sebulan tanpa kejelasan.
“Kami tadi memberikan waktu satu bulan kepada Polres Sukoharjo. Jika dalam satu bulan belum ada titik terang, kami akan kembali lagi untuk menanyakan kasus ini,” ujar Kusumo.
“Kasus ini sudah terlalu lama dan belum ada satu pun tersangka. Ini menyangkut rasa keadilan dan keamanan masyarakat,” tegasnya.
Insiden terjadi pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025, sekitar pukul 04.20 WIB, di Jalan Bale Padi, Dukuh Gondang, Kecamatan Baki. Empat korban yang sedang melintas tiba-tiba diserang oleh empat orang tak dikenal bersenjata tajam.
Dua sepeda motor milik korban juga dibakar. Keempat korban mengalami luka serius dan harus dirawat intensif.
Identitas korban yalni WH (45), MAT (20), dan ABP (24) – ketiganya warga Kartasura. Satu orang korban lainnya adalah CKW (23) – perempuan asal Banjarsari, Kota Solo.
Polres Sukoharjo mengaku masih melakukan penyelidikan dengan dukungan dari Polda Jawa Tengah.
Hingga kini, 12 saksi telah diperiksa dan rekaman CCTV dikumpulkan, namun pengenalan pelaku terkendala karena minimnya pencahayaan.
“Lokasi minim pencahayaan dan kondisi lampu penerangan jalan yang tidak maksimal membuat wajah para pelaku tidak terdeteksi di kamera CCTV,” ujar Kasat Reskrim AKP Zaenudin.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.