Pengunjung Diminta Tak Petik Bunga Matahari di Taman Rotanusa Megapolitan 5 Agustus 2025

Pengunjung Diminta Tak Petik Bunga Matahari di Taman Rotanusa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

Pengunjung Diminta Tak Petik Bunga Matahari di Taman Rotanusa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Perawat Taman Rotanusa, Rorotan, Jakarta Utara, Iwan Sanusi (35) meminta pengunjung agar tidak memetik sembarangan bunga matahari yang sedang bermekaran.
“Supaya sih enggak dipetik sembarangan aja,” kata Iwan saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (4/8/2025).
Biasanya, kata Iwan, anak-anak kecil yang paling rentan merusak bunga-bunga ini, karena mereka belum mengerti.
Beberapa kali, tangkai dan bunga matahari rusak karena dicopot oleh anak-anak.
Namun, Iwan tak bisa marah, ia hanya menanam ulang kembali bunga itu.
Sejauh ini, kata Iwan, Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) selalu berusaha melakukan pengawasan ketat agar tidak ada pengunjung yang merusak bunga matahari.
“Paling dari keamanan memberitahu jangan merusak tanaman atau mengotori fasilitas yang lain,” jelas Iwan.
Iwan mengatakan, para pengunjung bebas berfoto atau memegang bunga tersebut secara langsung.
Tapi, diharapkan tidak menginjak tanah dan mencabutnya begitu saja.
Sebab, untuk menanam dan merawat bunga matahari tidaklah mudah.
Di sisi lain, bunga berwarna kuning cerah ini hanya mampu bertahan sekitar empat hingga lima bulan saja.
“Jadi, kalau untuk bunga matahari dari pembibitan dan penyebaran sampai umur 15 hari baru dipindah, setelah dipindah dan sampai tua itu umurnya sekitar tiga sampai empat bulan, dan nantinya mati,” ucap Iwan.
Jika sudah mati semua, Iwan akan mulai menanam ulang ratusan tangkai bunga matahari itu lagi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.