Hujan Es di Kediri, Ini Penjelasan BMKG
Tim Redaksi
KEDIRI, KOMPAS.com
– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) Stasiun Meteorologi Dhoho
Kediri
angkat bicara perihal
fenomena hujan es
yang terjadi di wilayah Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (4/8/2025).
Kepala BMKG Stasiun Dhoho Kediri Lukman Sholeh mengatakan, pihaknya juga banyak mendapat laporan perihal hujan es tersebut dan hal itu sesuai dengan citra radar yang ada.
“Jika dilihat dari citra radar cuaca kami juga mendeteksi adanya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) dan hujan es di wilayah tersebut,” ujar Lukman Sholeh dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin (4/8/2025).
Lukman mengatakan, pertumbuhan awan konvektif yang kuat itu disebabkan adanya pola angin siklonik di wilayah Samudera Hindia.
Itu menyebabkan terjadinya konvergensi atau pola angin masuk ke wilayah Jawa Timur.
Dengan kecepatan angin yang tidak terlalu signifikan seperti beberapa hari kebelakang aerta didukung kelembapan udara yang cukup basah membuat kuatnya awan konvektif.
“Sehingga pertumbuhan awan konvektif menjadi semakin kuat,” katanya.
BMKG memprediksikan kondisi ini akan berlangsung hingga 2 sampai 3 hari ke depan.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah wilayah di Kecamatan Plosoklaten mengalami fenomena alam berupa hujan es, Senin petang.
Hujan es yang berlangsung sekitar 3 menit tersebut cukup membuat kaget warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri tengah melakukan pemantauan di masyarakat. Sejauh ini, belum ada laporan dampak yang ditimbulkannya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/04/6890b51a19250.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)