Liputan6.com, Banyuwangi – Macet horor di Pelabuhan Ketapang kembali terjadi. Masalahnya klasik, terbatasnya jenis eks LCT (Landing Craft Tank) karena harus dilakukan perbaikan, sehingga terjadi penumpukan kendaraan.
Kemacetan sempat terurai setelah jumlah kapal mulai ditambah menjadi sembilan unit, bahkan ada dua bantuan kapal dengan kapasitas besar.
Tapi masalahnya bukan cuma itu, dalam beberapa hari terakhir, faktor cuaca juga menjadi penyebab macet panjang di Pelabuhan Ketapang. Penerapan sistem buka tutup karena faktor cuaca yang tidak menentu membuat operasional kapal menjadi terhambat.
Meskipun tidak memiliki kewenangan langsung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, Pemkab telah berupaya memberikan bantuan dengan menurunkan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk bersiaga di akses menuju Ketapang membantu mengurai kemacetan.
“Memang kami tidak punya kewenangan, tetapi kami berusaha membantu mengurai kemacetan, dan agar sopir tetap nyaman, serta situasi terkendali,” kata Ipuk Seni (4/8/2025).
Pemkab Banyuwangi juga membagikan makan utamanya bagi sopir truk tronton yang harus menunggu lama di Pelabuhan Ketapang, saat menunggu antrean masuk kapal.
Hari ini, Senin (4/8/2025), Pemkab Banyuwangi kembali membagikan 500 nasi bungkus yang dibagikan oleh petugas dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana. Sebelumnya Pemkab juga telah beberapa kali membagikan makan kepada para sopir yang terjebak macet.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304741/original/040441800_1754284828-1000378762.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)