8 Kesalahan Menyiapkan Makanan yang Bisa Menyebabkan Penyakit

8 Kesalahan Menyiapkan Makanan yang Bisa Menyebabkan Penyakit

Jakarta, Beritasatu.com – Menyiapkan makanan sendiri di rumah memang terasa lebih aman karena mengetahui apa saja bahan dan bagaimana proses memasaknya.

Namun, banyak orang tidak menyadari kesalahan kecil saat mengolah makanan bisa membawa risiko besar bagi kesehatan keluarga. Kontaminasi silang, pertumbuhan bakteri, hingga keracunan makanan bisa terjadi karena kelalaian dalam penanganan bahan makanan.

Berikut ini delapan kesalahan umum dalam menyiapkan makanan yang dapat menyebabkan penyakit, dikutip dari berbagai sumber, Senin (4/8/2025).

Deretan Kesalahan Saat Menyiapkan Makanan

1. Mencairkan makanan beku di suhu ruangan

Banyak orang terbiasa mencairkan daging atau makanan beku lainnya dengan cara meletakkannya di atas meja dapur. Sayangnya, metode ini berisiko tinggi karena makanan berada di dalam zona suhu bahaya (antara 4 derajat celsius hingga 60 derajat celsius).

Suhu tersebut ideal bagi bakteri seperti Salmonella dan E coli untuk berkembang biak. Bagian luar makanan bisa mulai terkontaminasi bakteri sementara bagian dalam masih beku. Cairkan makanan beku secara perlahan di dalam kulkas, gunakan microwave jika ingin langsung dimasak, atau rendam dalam air dingin yang diganti setiap 30 menit.

2. Menggunakan talenan yang sama untuk daging dan sayur

Mengiris ayam mentah lalu langsung memotong sayuran segar di talenan yang sama tanpa mencucinya terlebih dahulu adalah bentuk nyata kontaminasi silang. Bakteri dari daging mentah dapat berpindah ke sayur yang tidak akan dimasak, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan.

Gunakan talenan berbeda untuk daging mentah dan bahan makanan lain seperti sayuran atau buah. Jika hanya memiliki satu talenan, pastikan dicuci bersih dengan sabun dan air panas sebelum digunakan kembali.

3. Mencuci ayam mentah

Masih banyak yang percaya mencuci ayam mentah dapat menghilangkan kuman. Faktanya, mencuci ayam justru menyebarkan bakteri ke sekitar dapur, seperti ke wastafel, meja, dan alat masak melalui percikan air.

Tidak perlu mencuci ayam mentah. Memasaknya hingga suhu internal mencapai minimal 74 derajat celsius sudah cukup untuk membunuh semua bakteri patogen yang menempel.

4. Menyimpan daging mentah di rak atas kulkas

Menempatkan daging mentah di rak atas kulkas bisa menyebabkan cairannya menetes ke makanan matang atau makanan siap santap seperti buah potong dan sayur, yang sangat rawan terkontaminasi bakteri.

Simpan daging mentah di wadah tertutup rapat dan letakkan di rak paling bawah kulkas. Pastikan makanan matang atau makanan siap konsumsi disimpan di bagian atas untuk menghindari kontaminasi.

5. Mendinginkan nasi di suhu ruangan

Nasi yang dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari dua jam dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini menghasilkan racun yang tidak akan hilang meskipun nasi dipanaskan kembali.

Segera pindahkan nasi yang baru dimasak ke dalam wadah lebar tanpa tutup agar cepat dingin, kemudian simpan di kulkas. Setelah benar-benar dingin, tutup rapat dan konsumsi dalam waktu maksimal lima hari.

6. Mengandalkan warna untuk menilai kematangan daging

Menilai kematangan daging hanya dari warnanya merupakan kesalahan umum. Daging bisa terlihat matang di luar, tetapi masih mentah di bagian dalam, terutama jika dimasak cepat di suhu tinggi.

Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internal daging sesuai standar. Untuk ayam dan kalkun, suhu minimum adalah 74 derajat celsius, sedangkan daging merah seperti sapi atau kambing idealnya 63 derajat celsius–71 derajat celsius tergantung tingkat kematangan yang diinginkan.

7. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan

Sering kali orang lupa mencuci tangan sebelum menyentuh bahan makanan, terutama setelah memegang daging mentah atau menggunakan toilet. Tangan yang tidak bersih bisa menjadi perantara bakteri berbahaya.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik sebelum dan sesudah menangani bahan makanan, serta setelah menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi.

8. Menyimpan makanan panas dalam wadah tertutup

Langsung menutup makanan panas dalam wadah kedap udara dan menyimpannya di suhu ruang bisa menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri. Hal ini sering terjadi pada lauk matang atau sisa makanan.

Biarkan makanan panas dingin terlebih dahulu di wadah terbuka. Setelah tidak beruap, barulah tutup dan simpan di kulkas untuk menjaga kualitas dan keamanannya.

Kesalahan dalam menyiapkan makanan bisa berdampak besar pada kesehatan keluarga. Mulai dari kontaminasi silang hingga paparan bakteri berbahaya, semua dapat dicegah dengan kebiasaan yang benar.