Panglima TNI Melayat Marsma Fajar Adriyanto: Sahabat Lama yang Murah Senyum

Panglima TNI Melayat Marsma Fajar Adriyanto: Sahabat Lama yang Murah Senyum

Panglima TNI Melayat Marsma Fajar Adriyanto: Sahabat Lama yang Murah Senyum
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto datang melayat Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto yang tengah disemayamkan di rumah duka di Kompleks TNI AU Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Minggu (3/8/2025) malam.
Agus datang mengenakan batik hitam-cokelat dipadukan dengan celana hitam, serta mengenakan kopiah hitam. Saat turun dari mobil, ia sempat menyapa awak media secara singkat sebelum masuk ke rumah duka.
Kurang dari 10 menit kemudian, Agus keluar dari rumah duka. Langkahnya pelan saat keluar dari pekarangan rumah duka. Matanya merah dan berkaca-kaca.
Ia mengungkapkan, Marsma Fajar dan dirinya adalah teman dekat saat masih menimba ilmu di di Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal). Ia tak banyak berbicara soal kedekatan mereka, hanya menyampaikan doa agar sahabatnya beristirahat dengan tenang.
“Kami sekolah bareng waktu Seskoal TNI, 2014 2015, mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” tutur dia dengan suara pelan.
Selama mengenal Marsma Fajar, satu hal yang paling ia ingat adalah senyuman yang tak pernah luput dari wajah sahabatnya itu.
Kata Agus, Fajar selalu tersenyum sekalipun sedang menghadapi masalah. Seketika bibir Agus melengkung ke atas saat mengingat senyuman Marsma Fajar.
“Beliau itu senyum terus, selalu senyum. mudah-mudahan terbaik untuk beliau,” tutur dia.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aries Marsudiyanto pun mengungkapkan hal serupa. Tak hanya murah senyum, Marsma Fajar juga sering mengumbar tawa.
“Beliau adalah seorang perwira yang disiplin dan selalu gembira. Di mana pun selalu tertawa. Itu lah Pak Fajar,” kata dia ditemui terpisah.
Adapun
Marsma Fajar Adriyanto
adalah seorang Kepala Kelompok Staf Ahli Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AU (Kapoksahli Kosdiklatau).
Ia tewas dalam kecelakaan pesawat bersama seorang penerbang dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang sedang menjalani latihan rutin pembinaan keahlian.
Keduanya sempat hilang kontak setelah sebelas menit mengudara lalu ditemukan di sekitar TPU Astana.
“Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” kata Sudnyana dalam keterangannya, Minggu.
Suadnyana menyampaikan, Roni yang terbang sebagai kopilot saat ini masih dirawat secara intensif di RSAU dr. M. Hassan Toto dan sudah sadar.
Ia masih akan menjalani perawatan hingga pulih sepenuhnya. Sementara itu, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan mendalam dan diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama.
Namun, dapat dipastikan bahwa pesawat yang digunakan, Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126, sudah memiliki Surat Izin Terbang (SIT) dan dinyatakan layak untuk terbang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.