Sekda Jabar Minta Kampus Swasta Atasi Pengangguran dan Sampah: Jangan Bangga di Menara Gading! Regional 3 Agustus 2025

Sekda Jabar Minta Kampus Swasta Atasi Pengangguran dan Sampah: Jangan Bangga di Menara Gading!
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Agustus 2025

Sekda Jabar Minta Kampus Swasta Atasi Pengangguran dan Sampah: Jangan Bangga di Menara Gading!
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Sekretaris Daerah (Sekda)
Jawa Barat
, Herman Suryatman, mendorong perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayahnya untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan krusial daerah seperti pengangguran, kemiskinan, hingga pengelolaan sampah.
Dorongan itu disampaikan Herman saat membuka Musyawarah Nasional Ke-VII Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang digelar di Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Kota Bandung, Sabtu (2/8/2025).
“PTS jangan bangga di menara gading, tetapi harus turun tangan menyelesaikan persoalan konkret di lapangan bersama pemerintah dan masyarakat,” kata Herman dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).
“Dalam perspektif budaya Sunda, kita hanya akan maju apabila ada kolaborasi, sinergi antar berbagai komponen,” sambungnya.
Herman menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam membangun daerah secara berkelanjutan.
“Pembangunan hanya bisa dilaksanakan dengan baik apabila ada sinergi antara resi (cendekiawan/perguruan tinggi), prabu (pemerintah), dan rama (masyarakat),” ucapnya.
Ia menyebut tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat masih cukup tinggi, yakni 6,74 persen atau di atas rata-rata nasional sebesar 4,7 persen.
Sementara itu, tingkat kemiskinan mencapai 7,02 persen. Dari jumlah pengangguran tersebut, sekitar 20 persen merupakan lulusan SMA dan SMK.
Sebagai upaya konkret, Pemerintah Provinsi Jabar bekerja sama dengan APTISI akan mengerahkan sekitar 100.000 mahasiswa PTS untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang tersebar di 27 kabupaten/kota.
Program KKN tersebut akan difokuskan pada dua isu utama: pengelolaan sampah dan pengembangan kewirausahaan.
“Setiap hari, Jawa Barat menghasilkan 29.000 ton sampah, sebagian besar TPSA belum menggunakan teknologi yang baik. Kita akan dorong pengelolaan sampah dari hulu hingga rumah tangga,” tutur Herman.
Untuk mendukung kontribusi perguruan tinggi, Pemprov Jabar akan menyediakan daftar permasalahan daerah (long list) yang dapat diakses secara digital oleh civitas akademika.
Peneliti yang mengambil tema dari daftar tersebut akan mendapat kemudahan berupa akses data dan percepatan proses administrasi.
“Proposal penelitian cukup satu sampai dua hari bisa selesai, karena datanya sudah kami siapkan,” katanya.
PTS juga akan dilibatkan dalam pelatihan vokasi bagi lulusan SMA dan SMK yang belum terserap dunia kerja. Saat ini, tercatat ada sekitar 320.000 lulusan yang masih menganggur di Jawa Barat.
“Ada sekitar 320.000 lulusan SMA SMK yang menganggur. Jika 300 PTS di Jabar terlibat memberikan pelatihan keterampilan yang relevan, angka pengangguran akan menurun signifikan,” ujarnya.
Padahal, lanjut Herman, Jawa Barat merupakan provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia, mencapai Rp251 triliun.
Namun tingginya investasi belum memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.