Karhutla Kerap Landa Kawasan Danau Toba, Bobby: Pekan Depan Rekayasa Cuaca…
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Gubernur Sumatera Utara,
Bobby Nasution
, mengungkapkan bahwa wilayah di sekitar
Danau Toba
saat ini sedang mengalami kekeringan yang berpotensi memicu
kebakaran hutan
.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya bersama Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) berencana melakukan
rekayasa cuaca
yang dijadwalkan mulai minggu depan.
“Mudah-mudahan insya Allah kalau tidak salah saya, Minggu depan akan dilakukan rekayasa cuaca, akan ditaburkan garam ke awan sehingga intensitas hujan bisa sedikit lebih tinggi, untuk mengantisipasi kekeringan dan kebakaran,” ujar Bobby saat memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau Stadion Utama di Kabupaten Deli Serdang, Minggu (27/1/2025).
Bobby menambahkan bahwa usulan rekayasa cuaca ini tidak hanya datang dari Pemerintah Provinsi Sumut, tetapi juga dari lima kabupaten yang mengelilingi Danau Toba.
“Kita mengantisipasi kekeringan dan kebakaran. Kita akan lakukan rekayasa cuaca di kawasan Danau Toba yang saat ini sudah ada beberapa titik api, dengan laporan dari 4 sampai 5 kabupaten yang mengusulkan bersama provinsi ke BMKG,” katanya.
Sebelumnya, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut menunjukkan bahwa dalam periode 1 Januari hingga 13 Juli 2025, sebanyak 1.804,95 hektar lahan hutan di Sumut telah terbakar.
Dok. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Pemandangan Danau Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape, Pardamean Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Kejadian ini memberikan dampak negatif pada berbagai sektor, termasuk keanekaragaman hayati dan pariwisata.
“Dalam beberapa bulan ini, laporan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Togap Simangunsong, dalam Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Kawasan Geopark Danau Toba, Kamis (17/7/2025).
Togap menjelaskan bahwa kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya yang sangat tinggi.
Namun, kawasan ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran lahan, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak.
“Oleh karena itu, saya mengimbau pihak yang menangani masalah ini untuk melakukan patroli terpadu secara rutin, pemetaan daerah rawan, penyuluhan kepada masyarakat, dan melibatkan tokoh adat serta agama dalam kampanye pencegahan pembakaran lahan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, melaporkan bahwa selama tujuh bulan terakhir, terjadi 80 kebakaran, di mana 40 di antaranya berada di wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, yang mencakup tujuh kabupaten.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Karhutla Kerap Landa Kawasan Danau Toba, Bobby: Pekan Depan Rekayasa Cuaca… Regional 27 Juli 2025
/data/photo/2025/07/27/68861f92770c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)