Samarinda, Beritasatu.com – Tragedi kematian dua balita di tangan ayah kandungnya sendiri masih menyisakan duka mendalam. MK (25), ibu dari kedua korban, hingga kini masih mengalami trauma berat dan enggan kembali ke rumahnya yang telah dipasangi garis polisi.
Kondisi MK makin terpukul saat melihat jenazah dua buah hatinya, MZ (4) dan MA (3), terbujur kaku di rumah sakit. Ia menangis histeris menyaksikan tubuh kecil mereka yang telah dibungkus kain kafan. “Sebelum ditinggal kerja, anak-anak masih ceria. Saya tidak menyangka ayah mereka sendiri yang tega membunuh,” ungkap MK sambil terisak.
Kedua balita malang itu diduga dicekik menggunakan sarung oleh ayah kandungnya, WD (24), di rumah mereka di Jalan Rimbawan, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Seusai kejadian, WD ditemukan dalam kondisi linglung dan langsung diamankan pihak Polsek Sungai Kunjang.
Saat ini, WD tengah menjalani pemeriksaan intensif kepolisian. Namun, karena kondisinya belum stabil, polisi masih kesulitan menggali motif pembunuhan.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun mengungkapkan, kondisi mental MK sangat terguncang. “Kami sudah berkoordinasi dengan UPTD PPA Kota Samarinda untuk memberikan pendampingan psikologis,” kata Rina kepada Beritasatu.com, Minggu (27/7/2025).
Rina menambahkan, dukungan psikologi sangat penting untuk membantu pemulihan trauma mendalam yang dialami MK. Ia berharap kasus ini menjadi perhatian serius, terutama dalam penanganan keluarga rawan kekerasan.
