Nenek Buyut 2 Balita Tewas yang Dianiaya Ayah Kandung di Samarinda Terluka Parah Regional 25 Juli 2025

Nenek Buyut 2 Balita Tewas yang Dianiaya Ayah Kandung di Samarinda Terluka Parah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juli 2025

Nenek Buyut 2 Balita Tewas yang Dianiaya Ayah Kandung di Samarinda Terluka Parah
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Kepolisian Sektor (Polsek) Sungai Kunjang sedang menangani kasus dugaan
penganiayaan berat
yang mengakibatkan tewasnya dua balita dan melukai seorang wanita lanjut usia di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat (25/7/2025) malam.
Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna, mengungkapkan bahwa pelaku berinisial WA (24), yang diduga merupakan ayah kandung dari kedua balita korban, telah ditangkap.
Saat ini, motif dan penyebab tindakan kekerasan tersebut masih dalam proses penyelidikan.
“Malam ini telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka. Pelaku satu orang, sudah kita amankan di Polsek,” ujar Yohanes saat memberikan keterangan pers.
Korban yang meninggal dunia adalah dua anak dari pelaku, masing-masing berusia 5 dan 2 tahun.
Sementara itu, korban luka adalah nenek buyut dari pelaku.

“Untuk motif belum bisa kita jelaskan karena masih didalami. Pelaku juga belum bisa kami periksa karena kondisinya belum memungkinkan, diduga masih dalam pengaruh obat-obatan atau zat lainnya,” tambahnya.
Polisi telah memeriksa beberapa saksi, termasuk istri pelaku dan anggota keluarga lainnya.
Beberapa barang bukti juga telah diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP), termasuk kain sarung yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan tersebut.
Saat ini, korban yang mengalami luka sedang menjalani perawatan intensif di RS Hermina Samarinda, sementara dua balita yang meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie untuk keperluan visum dan otopsi.
“Proses otopsi tetap akan dilakukan sebagai bagian dari prosedur hukum. Namun jika ada penolakan dari pihak keluarga, akan kami komunikasikan lebih lanjut,” jelas Yohanes.
Kasus ini menyita perhatian publik, mengingat dugaan kuat bahwa pelaku melakukan kekerasan terhadap anggota keluarganya sendiri, termasuk anak-anak yang masih balita.
Kepolisian berjanji akan terus mendalami latar belakang dan kondisi pelaku untuk mengungkap motif di balik tragedi ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.