5 Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis Regional

5
                    
                        Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis
                        Regional

Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis
Tim Redaksi
DEMAK, KOMPAS.com
— Pendakwah
Miftah
Maulana Habiburrahman atau
Gus Miftah
tak kuasa menahan air mata saat mengunjungi Kiai
Ahmad Zuhdi
, seorang guru madrasah diniyah (Madin) di Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
Demak
, Sabtu (19/7/2025).
Kiai Zuhdi sebelumnya menjadi sorotan publik setelah ia membayar denda Rp 25 juta karena menampar seorang murid yang melempar sandal ke arahnya.
“Saya menangis melihat Kiai Zuhdi mendapatkan perlawanan seperti itu, hati saya sakit sekali,” ujar Gus Miftah, terisak dalam pertemuan tersebut.
Dalam kunjungannya, Gus Miftah menekankan bahwa kedatangannya bukan sebagai pendakwah publik, tetapi sebagai pribadi yang ingin bersimpati dan meminta doa restu dari sosok guru ngaji yang tengah menghadapi cobaan.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah mengungkit peristiwa pada Desember 2024 ketika ia dikecam karena pernyataannya soal penjual es teh.
Meski dikecam oleh banyak orang, Gus Miftah yang saat itu menjabat sebagai utusan khusus Presiden tidak menangis.
“Saat saya ada masalah tidak pernah nangis. Jenengan tahu saya dibully es teh, saya tidak menangis sama sekali,” ungkapnya.
Sebagai bentuk rasa hormat dan dukungan, Gus Miftah memberikan hadiah umrah untuk Kiai Zuhdi dan istri, uang tunai, serta sebuah sepeda motor yang dapat digunakan untuk mengajar, mengingat jarak tempuh menuju madrasah mencapai 8 kilometer.
“Untuk itu, diterima sowan saya, Kiai. Saya tidak bisa bantu banyak. Tanda cinta saya, lewat ada motor terus saya beli untuk Pak Kiai mengajar ngaji di Diniyah,” ujarnya.
Sementara itu, pada Sabtu sore, wali murid dan murid D yang sempat terlibat dalam kasus tersebut mendatangi rumah Zuhdi untuk meminta maaf dan mengembalikan uang yang pernah diberikan.
Namun, Kiai Zuhdi menolak pengembalian uang tersebut, meskipun telah lama memaafkan keluarga murid itu.
Zuhdi disebut telah memaafkan sejak awal, tetapi tetap menolak secara tegas upaya pengembalian uang yang sempat diberikan kepadanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.