Cak Imin Singgung Politik Palsu yang Disukai Publik: Politik Gorong-gorong Misalnya…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau
Cak Imin
menyinggung fenomena
politik palsu
, tetapi justru disukai masyarakat luas.
Menurutnya, politik semacam itu banyak menonjolkan kemasan atau pencitraan, alih-alih nilai dan gagasan mendasar.
“Mengharukan itu misalnya membuat irama-irama sajian-sajian yang sebetulnya palsu, tetapi disenangi.
Politik gorong-gorong
misalnya. Misalnya, itu contoh saja. Apa sih itu? Maksudnya apa maksudnya itu?” ujar Cak Imin dalam pelantikan pengurus Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Dalam pidatonya, Cak Imin mengaku prihatin dengan kondisi politik Indonesia yang menurutnya kian didominasi pragmatisme.
Dia bahkan menyebut kontestasi menuju 2029 akan semakin berat karena kompetisi antar-elite politik lebih mengedepankan transaksi dan pencitraan.
“Kompetisinya sudah sampai pada pragmatisme yang amat sangat dalam rusaknya. Rusak kan politik yang berbasis transaksi itu sudah,” katanya.
Kondisi tersebut, lanjut Cak Imin, membuat langkah politik menjadi tidak mudah dipetakan.
Namun, PKB meyakini akan adanya jalan lain yang bisa ditempuh, yakni melalui penguatan ideologi dan kaderisasi.
“Kita hanya berpacu pada satu keyakinan bahwa ada jalan, selain yang menjadi jalan-jalan kasat mata,” kata Cak Imin.
Dia pun kemudian mengeklaim belum ada sosok yang mampu tampil mengharukan di lingkungan PKB.
Cak Imin kemudian mencontohkan artis sekaligus kader PKB, Tommy Kurniawan yang kini sudah tak lagi aktif di dunia hiburan.
“Sayangnya di kalangan kita saya belum menemukan aktor yang mengharukan gitu. Siapa? Tommy Kurniawan aja sudah enggak mau jadi artis lagi. Jadi enggak mengharukan lagi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat itu.
Meski begitu, Cak Imin menekankan pentingnya memperkuat nilai-nilai ideologis dalam perjuangan politik.
Dia pun mengemukakan konsep ‘mabadi khaira ummah’ atau fondasi menuju masyarakat yang baik.
“Saya sangat yakin dengan kita lakukan kaderisasi ini semua, kita punya kekuatan untuk menyiapkan prasyarat-prasyarat menuju
mabadi khaira ummah
itu,” kata Cak Imin.
Cak Imin menilai kaderisasi bukan hanya berbentuk kelas atau pelatihan di lapangan, tetapi harus dilakukan secara masif ke seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu cara yang efektif menurutnya adalah dengan memanfaatkan media sosial.
“Kaderisasi yang masif untuk seluruh rakyat Indonesia dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Nah itu ada yang paling murah untuk massifikasi itu adalah sosial media,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin memuji langkah LKN di bawah kepemimpinan Zainul Munasichin yang menargetkan pembentukan 270.000 kader PKB pada tahun 2025.
Dia meminta seluruh struktur partai mendukung penuh upaya tersebut sebagai bagian dari penguatan fondasi perjuangan.
“Targetnya luar biasa dan saya yakin optimis harus terwujud. Kita semua harus support sahabat saya dan LKN ini dengan target-target besar. Tahun ini 270 ribu. Militan, integritasnya tinggi, menjadi ujung tombak dari seluruh perjuangan kita di seluruh level masyarakat,” kata Cak Imin.
Cak Imin optimistis PKB mampu unggul dalam persaingan politik, meskipun sistem yang ada dinilainya tengah mengalami kerusakan akibat dominasi pragmatisme.
“Insya Allah, serusak apa pun sistemnya, kita akan unggul dalam kompetisi dengan kemampuan dan jaringan yang kita miliki,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
7 Cak Imin Singgung Politik Palsu yang Disukai Publik: Politik Gorong-gorong Misalnya… Nasional
/data/photo/2025/07/14/687514efc0e47.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)