PCNU Pemalang Inventarisasi Naskah dan Kitab Islam Kuno, Tertua Ditulis Tahun 1700 Masehi Regional 15 Juli 2025

PCNU Pemalang Inventarisasi Naskah dan Kitab Islam Kuno, Tertua Ditulis Tahun 1700 Masehi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juli 2025

PCNU Pemalang Inventarisasi Naskah dan Kitab Islam Kuno, Tertua Ditulis Tahun 1700 Masehi
Tim Redaksi
PEMALANG, KOMPAS.com
 – Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pemalang menginventarisasi naskah dan kitab kuno di kantor PCNU Kabupaten Pemalang pada Selasa (15/7/2025).
“Lebih dari 20-an media naskah dan kitab zaman dulu ini diinventarisasi untuk alih media menjadi digitalisasi agar nanti anak cucu kita bisa mengetahui, termasuk yang tertua dari tahun 1700-an,” ujar Dastro Martadiwangsa, perwakilan Lesbumi PCNU Kabupaten Pemalang, saat ditemui di kantornya.
Dastro menambahkan, selain naskah dan kitab Islam, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memiliki
benda sejarah
lainnya untuk diinventarisasi menjadi digital.
“Minimal naskah, kitab, ataupun benda lainnya harus memiliki umur di atas 50 tahun. Gunanya adalah agar tidak hilang atau mengalami risiko kerusakan jika masih berbentuk fisik,” jelasnya.
Menurut Dastro, terdapat benda sejarah atau naskah kuno yang diperkirakan berasal dari tahun 1700 Masehi.
Namun, pengarang atau pemilik asli kitab tersebut masih dalam tahap inventarisasi oleh tim.
Salah satu benda yang diinventarisasi adalah prasasti kayu dengan tulisan aksara Jawa.

Dastro menjelaskan bahwa prasasti tersebut merupakan catatan renovasi pembangunan Masjid Al Qoriyah pada tahun 1935.
Dalam tulisan tersebut, disebutkan bahwa pembangunan masjid yang terletak di Dusun Mlaki, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, sudah ada sejak tahun 1570 Masehi.
“Jadi, ini adalah sebuah prasasti yang menggunakan bahasa Jawa menceritakan pembangunan masjid dari tahun 1570 Masehi dan ditulis oleh penerusnya pada tahun 1935 Masehi,” ungkapnya.
Dastro berharap, dengan proses alih media menjadi digital, naskah dan kitab yang sebagian terbuat dari kertas dapat terselamatkan dan bermanfaat untuk generasi mendatang.
Dari pantauan Kompas.com, beberapa petugas dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pemalang serta tim dari Lesbumi PCNU Kabupaten Pemalang terlihat membersihkan naskah dan kitab kuno untuk dipindai menggunakan teknologi modern.
Beberapa naskah dan kitab tersebut tampak sudah lapuk dan sebagian hancur akibat faktor usia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.