Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menaruh perhatian serius terhadap isu kesehatan mental bagi pekerja di Kota Cimahi, Jawa Barat. Hal itu menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendorong produktivitas.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira mengatakan, pendampingan kesehatan mental bagi pekerja perlu segera dilaksanakan.
“Pendampingan tentang mental health pekerja Cimahi, kalau enggak diaping ini bisa menjadi sebuah problem,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Maka dari itu, Pemkot Cimahi akan menyediakan ruangan aman, layanan konseling, dan edukasi psikologis untuk para pekerja.
“Kami ingin pemerintah hadir, bukan hanya saat upah dibahas tapi juga saat mereka butuh tempat bernaung secara batin,” ungkapnya.
Adhitia mengatakan, pihaknya berharap program tersebut dapat terlaksanakan pada 2026 mendatang.
“Program ini tahun depan bisa dilaksanakan. Hal ini akan menarik dan bahkan mungkin pertama di Indonesia, bahwa pemerintah daerah hadir memikirkan kesehatan mental bagi para pekerja,” ucap dia.
Selain itu, Pemkot berencana menggelar Cimahi Mental Health School yang juga menargetkan anak-anak usia sekolah.
“Kami ingin digelar program Cimahi Mental School. Jadi artinya mental anak-anak sejak pelajar SD-SMP kita perhatikan,” tuturnya.
Penulis: Arby Salim
Hubungan Terlarang Bapak-Anak di Balik Temua Tulang Belulang 4 Bayi di Purwokerto Banyumas
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4859437/original/000473800_1718062308-Pemprov_DKI_megharapkan_warga_berjalan_kaki-HERMAN__3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)