Studi METR mencatat waktu penyelesaian tugas malah meningkat sebesar 19 persen saat AI digunakan.
Artinya, pekerjaan menjadi lebih lambat ketimbang saat dikerjakan secara manual oleh developer yang sudah berpengalaman. Salah satu penulis studi, Joel Becker, mengaku cukup terkejut dengan hasil ini.
“Ketika kami menonton rekaman videonya, AI memang memberikan saran, tapi sering kali hanya ‘hampir benar’ dan tidak sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Nate Rush, rekan Becker yang juga peneliti studi, awalnya memperkirakan AI akan menggandakan kecepatan kerja developer. Namun ia justru mendapati AI lebih sering menambah beban karena saran yang perlu dikoreksi ulang.
Studi ini menepis anggapan populer bahwa AI selalu membuat engineer lebih produktif. Padahal, asumsi itu menjadi dasar banyak investasi besar dalam pengembangan tools AI untuk software development.
AI Tak Cocok untuk Semua Situasi
Penelitian sebelumnya memang sempat menunjukkan hasil berbeda. Misalnya, satu studi menyatakan AI bisa meningkatkan kecepatan coder hingga 56 persen. Namun studi METR membuktikan bahwa hasil tersebut tidak berlaku di semua kondisi.
Faktor pentingnya adalah konteks. Studi ini menyoroti bahwa developer yang sangat mengenal kode yang sedang mereka kerjakan justru lebih lambat jika menggunakan AI.
Alasannya sederhana: mereka harus meluangkan waktu tambahan untuk meninjau dan memperbaiki saran yang diberikan oleh AI. Proses ini ternyata lebih memakan waktu daripada menulis kode secara langsung.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5116833/original/008980600_1738379643-1738376048276_tujuan-kecerdasan-buatan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)