Liputan6.com, Bandung – Sebanyak 100 anak dari keluarga miskin di Kota Cimahi, Jawa Barat telah terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat jenjang SMP. Diketahui, proses pembelajaran sekolah yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini akan dimulai pada 14 Juli 2025.
“Ada 100 orang yang diterima dan sudah melalui surat keputusan (SK) Wali Kota,” ucap Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cimahi, Supijan Malik dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 Juli 2025.
Supijan mengungkap, nantinya akan ada 4 rombongan belajar dengan satu kelas terdiri dari 25 peserta didik.
Adapun anak-anak terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat di Kota Cimahi, kata dia, masuk dalam kategori desil 1 atau sangat miskin dan desil 2 atau miskin yang tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Ada juga desil 5, 6, 7 (mendaftar), kita verifikasi sampai betul-betul laik di sekolahkan di sekolah rakyat,” tutur Supijan.
Dia mengungkap, anak-anak tersebut mulai mengikuti pembelajaran di Sekolah Rakyat yang sementara bertempat di gedung milik Sentra Abiyoso, Leuwigajah.
Nantinya, para siswa itu akan berada di asrama hingga mengikuti berbagai pembelajaran secara grati. Sebab, biaya pendidikannya ditanggung oleh pemerintah.
“Ada kesampataan kedisiplinan agama olahraga, semua lengkap yang ada di kurikulum berasrama jadi pola sekolah berasrama. Fasilitas yang didapat anak sekolah mulai makan baju alat tulis tas sudah disediakan sudah ada anggarannya semuanya dibiayai oleh pemerintah,” jelas Supijan.
Sementara untuk tenaga kependidikannya, kata dia, saat ini masih dalam proses oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Sementara Dinas Sosial Kota Cimahi hanya memiliki wewenang untuk menyiapkan siswanya saja.
“Tenaga guru informasinya masih dalam tahap seleksi di Kemensos,” ujar dia.
Penulis: Arby Salim
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2284535/original/099802600_1531925496-SISWA_SMP_9-Muhamad_Ridlo.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)