“Seperti api,” kata Abu Wadea, salah satu pengungsi yang tinggal di pinggir pantai Khan Younis. Duduk di tepi tendanya, ia tak kuasa masuk lebih jauh karena panas di dalam terlalu menyengat. “Tidak ada kipas, tidak ada udara. Hanya kelembapan, panas, dan matahari yang langsung membakar tenda,” ujarnya. (Tangakapan Layar Video Reuters/)
