Sembuhkan Luka di Mulut dengan Gel Herbal dari Kayu Manis Buatan Dosen UMY

Sembuhkan Luka di Mulut dengan Gel Herbal dari Kayu Manis Buatan Dosen UMY

Sebelumnya ia mengawali proses pembuatan gel herbal itu dari identifikasi bahan baku kulit kayu manis dan keasliannya di laboratorium farmasi UGM. Setelah dipotong kecil, kayu manis diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol, ekstrak ini kemudian diformulasikan bersama CMC-Na, metilparaben, dan bahan pendukung lainnya.

Hasil uji laboratorium menunjukkan sediaan gel dengan CMC-Na 3% memiliki tekstur kental, berwarna cokelat, beraroma khas kayu manis, dengan pH netral (sekitar pH 5), daya sebar 2,7 cm, dan daya lekat 3,26 menit yang cukup ideal untuk menempel di mukosa mulut.

“Pengujian pada hewan uji seperti tikus menunjukkan hasil positif. Luka pada bibir tikus yang diberi gel kayu manis menunjukkan diameter luka yang lebih kecil dan penyembuhan yang lebih cepat dibanding kelompok kontrol,” ungkap Dian.

Meski hasil laboratorium dan uji in vivo menunjukkan potensi besar, tim peneliti masih melanjutkan pengembangan sebelum produk dapat dipasarkan secara luas.

“Tentu dibutuhkan uji klinis pada manusia untuk membuktikan keamanan dan efektivitasnya. Tapi arah pengembangan kami memang menuju ke sana, karena potensi produk ini sangat besar,” tegasnya.

Inovasi obat luka di mulut ini sudah mendapatkan paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Dian berharap, produk ini bisa menjadi bagian dari pemanfaatan kekayaan hayati Indonesia yang bernilai tinggi dalam dunia kesehatan, khususnya di bidang kedokteran gigi dan perawatan luka di rongga mulut.

“Kayu manis adalah tanaman asli Indonesia, warisan nenek moyang yang sangat berharga. Semoga suatu saat bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal berbasis ilmiah yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.