Kampung Adat Ratenggaro, Menyusuri Jejak Megalitikum di Sumba Barat Daya

Kampung Adat Ratenggaro, Menyusuri Jejak Megalitikum di Sumba Barat Daya

Kampung Ratenggaro memiliki tata letak pemukiman yang unik. Penataan kampung ini dibagi secara terstruktur dalam tiga zona sakral.

Zona pertama adalah Ratenggaro Deta, yang berfungsi sebagai area kuburan megalitik dan menjadi tempat paling sakral dalam kampung. Area ini merupakan tempat peristirahatan terakhir para leluhur dan menjadi pusat aktivitas pemujaan.

Zona kedua adalah Ratenggaro Wawa, yang merupakan area permukiman tempat warga menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Zona ini menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat kampung.

Zona ketiga adalah Pantai Ratenggaro, tempat pelaksanaan ritual pembersihan. Pantai ini memiliki makna spiritual sebagai tempat penyucian diri dan komunikasi dengan kekuatan alam.

Kampung Ratenggaro memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari kampung-kampung adat lainnya di Indonesia, khususnya di wilayah Sumba dan Nusa Tenggara Timur. Keistimewaan pertama terletak pada kepadatan kuburan megalitiknya yang merupakan yang tertinggi di seluruh Pulau Sumba.

Keunikan kedua dapat dilihat dari arsitektur rumah tradisionalnya yang memiliki atap tertinggi di seluruh Nusa Tenggara Timur. Aspek ketiga adalah lokasinya yang berbatasan langsung dengan pantai.

Penulis: Ade Yofi Faidzun