Ada Peran Pejaten Animal Shelter dalam Status Jakarta Bebas Rabies Megapolitan 29 Juni 2025

Ada Peran Pejaten Animal Shelter dalam Status Jakarta Bebas Rabies
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juni 2025

Ada Peran Pejaten Animal Shelter dalam Status Jakarta Bebas Rabies
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com 
– Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) menyebut
Pejaten Animal Shelter
memiliki kontribusi penting dalam menekan penyebaran rabies di wilayah ibu kota.
Shelter hewan yang terletak di kawasan Pejaten Barat,
Jakarta
Selatan itu selama ini membantu menampung hewan-hewan rentan rabies seperti anjing liar.
“Secara tidak langsung,
Pejaten Shelter
membantu pemda mempertahankan status bebas rabies karena mereka menampung hewan-hewan rentan rabies, terutama anjing liar. Sementara, kapasitas shelter milik Pemda juga terbatas,” kata Kepala Dinas KPKP Jakarta Hasudungan Sidabalok saat dikonfirmasi Minggu (29/6/2025).
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) milik Pemprov Jakarta hanya mampu menampung maksimal 150 ekor hewan.
Dalam kondisi terbatas itu, Pejaten Shelter selama ini kerap menjadi rujukan saat jumlah hewan yang perlu ditangani melebihi kapasitas fasilitas milik pemerintah.
“Kapasitas shelter punya Pemda juga terbatas, maksimal 150 ekor,” kata Hasudungan.
Meski begitu, Pemprov Jakarta masih mempertimbangkan rencana penutupan shelter tersebut
Keputusan belum diambil dan akan dibahas lebih lanjut melalui rapat internal.
“Akan dirapatkan,” ujar dia.
Sebelumnya, warga RT 02/RW 08 Pejaten Barat mendesak agar Pejaten Animal Shelter ditutup setelah insiden lepasnya seekor babi hutan yang masuk ke permukiman pada Rabu (25/6/2025).
Mereka menilai keberadaan shelter di tengah lingkungan padat penduduk menimbulkan keresahan.
“Kami minta ditutup. Tapi perlu dicatat, kami warga itu bukan pembenci hewan. Cuma kami minta tolong jangan ada penampungan hewan di lingkungan permukiman,” kata perwakilan warga, Herry Kurniawan, Kamis (26/6/2025).
Pemilik Pejaten Shelter, Susana Somali, menyatakan tidak keberatan jika tempat penampungan hewannya ditutup.
Namun ia mengingatkan potensi dampak dari keputusan tersebut terhadap penanganan hewan di Jakarta.
“Ya itu kalau ditutup, (nanti jadi) pekerjaan (Dinas) KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian). Nanti binatangnya saya bubarkan (lepaskan) bagaimana? Kan lebih repot lagi,” ujar Susana saat ditemui Kompas.com di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.