Warga Depok Bawa 2 Anak ke Monas demi Lihat Robot Polisi saat Geladi HUT Bhayangkara
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Robot polisi
humanoid
hingga robot anjing K9 nampaknya menjadi magnet selama geladi peringatan HUT ke-79 Bhayangkara di
Monas
, Jakarta Pusat.
Salah satu pengunjung Monas, Ari (39), mengaku penasaran dengan
robot polisi
humanoid yang menuai sorotan di media sosial.
Ia bersama dua orang anaknya ingin melihat langsung kecanggihan dari robot polisi tersebut.
Sebelumnya, Ari melihatnya di media sosial di mana ada 10 robot berbentuk manusia dan sepuluh robot anjing K-9 yang mengikuti geladi.
“Saya bela-belain ke sini dari Depok mumpung Minggu. Bawa anak juga karena mereka pengin lihat robot,” ujar Ari kepada
Kompas.com,
Minggu (29/6/2025).
Selain robot, ia juga sangat menantikan pasukan berkuda yang turut dalam iring-iringan glari peringatan
HUT Bhayangkara
.
“Jauh-jauh ke sini pengin liat polisi naik kuda, unik saja gitu momen setahun sekali,” ujar Ari.
Namun begitu, hari ini, robot polisi humanoid tidak ditampilkan lantaran cuaca yang gerimis sejak pagi.
Pantauan
Kompas.com
pada Minggu, gerimis terus mengguyur kawasan Monas dari pagi hingga siang hari. Namun, antusiasme warga yang ingin menonton persiapan HUT Bhayangkara yang akan digelar Selasa, (1/7/2025) tidak surut.
Sejumlah warga bahkan membawa payung hingga mengenakan jas hujan demi bisa menonton iring-iringan pasukan militer memainkan alat musik.
Salah satunya Titis (51), yang mengunjungi Monas bersama keluarganya.
“Saya pilih ke Monas kalau akhir pekan karena murah, enggak banyak bayar-bayar apalagi sekarang ada gladi dari Bhayangkara jadi menarik banget,” ujar dia.
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polri memperkenalkan 25 unit robot humanoid dan robot anjing (K9) di kawasan Monas.
Mereka terdiri dari dua unit Robot Tank, dua unit Robot Ropi, satu unit Robot Drone Agriculture, sepuluh unit Robot Dog, dan sepuluh unit Robot
Humanoid
.
Robot-robot ini nantinya akan mendukung tugas-tugas polisi.
Pertama, pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana.
Kedua, penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan.
Ketiga, pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
Keempat, pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP.
Kelima, pengawasan lalu lintas melalui pemantauan pelanggaran dan identifikasi kendaraan.
Keenam, patroli cerdas dengan dukungan teknologi pengenalan wajah (
face recognition
).
Ketujuh, deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, robot tersebut dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi.
“Kami mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal dan akan terus belajar dari praktik terbaik negara-negara maju,” kata Dedi dalam keterangan tertulis.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/27/685e2b5eb3eb8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)