Liputan6.com, Bandung – Hantu Jerangkong merupakan salah satu sosok mistis yang menjadi bagian dari cerita urban legend di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa. Nama “Jerangkong” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “kerangka” atau tulang belulang.
Penampakan hantu ini digambarkan sebagai sosok menyeramkan berupa tubuh kurus hanya tinggal tulang berjalan tertatih dengan suara berderak layaknya tulang yang saling bergesekan.
Wujudnya yang menyeramkan membuat Jerangkong sering digunakan sebagai tokoh menakut-nakuti anak-anak atau sebagai simbol ketakutan akan roh penasaran. Asal usul cerita Jerangkong biasanya berkaitan dengan roh orang yang meninggal dunia tidak wajar.
Akibatnya roh tersebut memiliki dendam yang belum terselesaikan dan mengganggu manusia. Melalui kisah rakyat lain hantu Jerangkong disebut sebagai arwah gentayangan dari seseorang yang semasa hidupnya berbuat jahat, pelit, atau enggan bersedekah.
Setelah meninggal, arwahnya tidak diterima oleh bumi maupun langit sehingga menjadi makhluk menakutkan yang berkeliaran di malam hari terutama di area pemakaman, hutan, atau tempat sunyi lainnya.
Kemudian menurut cerita lain sosok ini diketahui berasal dari jelmaan orang yang semasa hidupnya sering mencuri telur sehingga memiliki kebiasaan mencuri telur tetapi hanya meminum cairan telur tanpa merusak cangkangnya.
Ciri khas lain dari Jerangkong adalah suara langkahnya yang berbunyi “krek-krek” seperti suara tulang yang kering. Banyak masyarakat yang percaya bahwa ketika suara tersebut terdengar berarti makhluk tersebut sedang berjalan mendekat.
Kisah mistis Jerangkong sendiri tetap hidup melalui cerita lisan dari generasi ke generasi saat ini. Di beberapa daerah, masyarakat masih mempercayai keberadaan makhluk ini sehingga mereka enggan keluar rumah terlalu malam atau melewati area pemakaman sendirian.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3969104/original/039040000_1647806232-skull-77950_1920.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)