Rampak Karinding, Perpaduan Karinding dengan Suling dan Kacapi

Rampak Karinding, Perpaduan Karinding dengan Suling dan Kacapi

Liputan6.com, Bandung – Rampak karinding merupakan sebuah pertunjukan musik yang menggabungkan karinding dengan suling dan kacapi. Bentuk kolaborasi ini menghasilkan sebuah paduan karinding yang khas.

Mengutip dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, rampak karinding juga disebut dengan kalinding. Sebutan kalinding merupakan bentuk seserhana dari seluruh nama alat musik yang dimainkan dalam kolaborasi tersebut, yaitu kacapi suling karinding.

Jumlah karinding dalam pertunjukan ini cukup banyak, sehingga menghasilkan sebuah paduan atau rampak yang istimewa.

Jika ditarik ke belakang, lahirnya rampak karinding berasal dari sifat alat musik karinding yang bisa dipadupadankan dengan alat musik apapun. Karinding merupakan alat kesenian tradisional Sunda berupa bilahan kecil. Alat musik ini memanfaatkan resonator rongga mulut untuk menghasilkan bunyi dengung.

Awalnya, karinding berfungsi sebagai alat pengusir rasa bosan bagi para petani di sawah. Alat musik ini kerap dimainkan saat para petani sedang menjaga tanaman padi dari serangga maupun burung pemakan padi.

Perkembangan berikutnya, karinding berkembang menjadi alat musik yang memiliki fungsi sosial. Karinding pun berkembang menjadi salah satu bagian dari kekayaan alat musik tradisional masyarakat Sunda.