Gendang Beleq, Irama Sakral dari Lombok Menyuarakan Semangat dan Tradisi Leluhur

Gendang Beleq, Irama Sakral dari Lombok Menyuarakan Semangat dan Tradisi Leluhur

Makna Gendang Beleq tidak hanya sebatas pada pertunjukan musik atau hiburan semata. Ia membawa filosofi hidup masyarakat Lombok yang menjunjung tinggi solidaritas, kerja sama, dan penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual.

Dalam beberapa konteks upacara adat, seperti Nyongkolan prosesi pernikahan adat Sasak. Gendang Beleq menjadi pengiring utama rombongan pengantin pria yang berjalan menuju rumah mempelai wanita.

Musik yang ditabuh bukan sekadar irama pengiring, melainkan doa dan restu yang dilantunkan melalui dentuman gendang dan irama gamelan. Dalam konteks lain seperti prosesi kematian atau Ngaben Sasak, Gendang Beleq justru menyuarakan penghormatan terakhir kepada arwah leluhur, mengiringi jiwa menuju alam baka dengan lantunan yang sarat makna spiritual.

Kesakralan inilah yang menjadikan setiap nada dan gerakan dalam Gendang Beleq sebagai bahasa non-verbal yang dimengerti oleh hati, bukan hanya oleh telinga.Di tengah arus modernisasi dan gempuran budaya global, keberadaan Gendang Beleq tetap berdiri kokoh sebagai identitas budaya masyarakat Sasak.

Pemerintah daerah maupun komunitas adat di berbagai desa di Lombok berupaya menjaga eksistensi kesenian ini melalui pelatihan generasi muda, festival budaya tahunan, hingga pengenalan dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah.

Beberapa komunitas Gendang Beleq bahkan berhasil tampil dalam ajang budaya internasional, membawa nama Lombok dan Indonesia ke panggung dunia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ia berakar dari tradisi masa lampau, Gendang Beleq tetap hidup dan relevan dalam lanskap budaya kontemporer.

Ia bukan artefak yang diam di museum, melainkan jiwa yang terus berdenyut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lombok. Gendang Beleq bukan sekadar alat musik, ia menjadi salah satu warisan, doa, semangat, dan identitas.

Di balik setiap dentuman gendang dan hentakan kaki para pemainnya, tersimpan kisah tentang keberanian, kebersamaan, dan keabadian nilai-nilai leluhur. Ia adalah bukti bahwa budaya bukan sesuatu yang mati, melainkan terus hidup dalam tubuh-tubuh yang menarikan tradisi, dalam tangan-tangan yang menabuh irama, dan dalam hati-hati yang setia menjaga pusaka warisan bangsa.

Selama Gendang Beleq masih dimainkan, selama itu pula denyut budaya Sasak akan terus bergema, mengisi ruang-ruang kehidupan dengan harmoni, semangat, dan kebanggaan.

Penulis: Belvana Fasya Saad