Kisah Pilu Azwar, Cari Kerja di Negeri Orang Sampai Nyawa Melayang

Kisah Pilu Azwar, Cari Kerja di Negeri Orang Sampai Nyawa Melayang

Liputan6.com, Medan – Impian Azwar meraup cuan dari dunia hiburan di negeri orang berakhir petaka. Warga Kabupaten Asahan, Sumut, itu menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) hingga berujung kematian. Menurut informasi, awalnya Azwar dijanjikan bekerja sebagai singer di Malaysia atas tawaran seorang pria berinisial A di Medan.

Bahkan dirinya dijanjikan mendapat gaji 800 dolar AS per bulan, atau sekitar Rp13 juta, dari profesi singer yang memang sudah lama dilakoninya itu. Namun dirinya malah dikirim ke Kamboja dan dipaksa bekerja di sebuah perusahaan scammer secara ilegal.

Dipatok perusahaan dengan target tinggi dan selalu bekerja dalam tekanan, membuat Azwar tidak betah dan ingin pulang ke tanah air. Bahkan dirinya sempat dijual ke perusahaan lain karena selalu tak mencapai target kerja.

Seorang keluarga korban, Rizal, kepada wartawan mengatakan, Azwar sempat jatuh sakit dan lagi-lagi tidak mencapai target perusahaan, sehingga dirinya kerap dipindah-pindahkan ke perusahaan lain.

Rizal mengatakan, Azwar sempat menghubungi keluarga meminta bantuan keluarga untuk dipulangkan. Namun dirinya harus membayar Rp40 juta sebagai uang tebusan untuk bisa pulang.

“Keluarga sempat mengirimkan Rp15 juta sebagai uang muka,” kata Rizal.

Setelah uang dikirim, komunikasi dengan Azwar malah terputus. Dirinya tak ada kabar lagi, hingga menjelang Idul Adha, keluarga menerima kabar Azwar meninggal dunia melompat dari lantai tiga.

“Katanya dia lompat dari lantai tiga, tapi kami tidak yakin. Kami bahkan belum melihat kondisi jenazahnya secara langsung,” kata Rizal.

Rizal juga mengatakan, kabar meninggalnya Azwar juga sudah dilaporkan ke pihak Kedubes RI di Kamboja. Namun dengan alasan Rizal pekerja migran ilegal, maka proses pemulangan jenazahnya menjadi rumit. Rizal menyebut, pihak keluarga  butuh uang Rp160 juta untuk bisa memulangkan Azwar ke tanah air.

“Kami sudah lapor, tapi katanya karena dia tidak berangkat lewat jalur resmi, jadi prosesnya rumit. Kalau mau pulangkan sendiri, biayanya sangat besar,” ujar Rizal.

Pihak keluarga hanya bisa berharap, pemerintah bersedia turun tangan membantu pemulangan jenazah Azwar ke kampung halamannya di Asahan, Sumut. Mereka juga meminta agar pelaku penipuan yang memberangkatkan Azwar secara ilegal dihukum, agar tidak ada korban lagi di kemudian hari.