Liputan6.com, Ngawi – Harga komoditas beras di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir mencapai kisaran Rp14.000 untuk jenis IR 64 hingga Rp17.000 per kilogram untuk jenis premium.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi Dwi Rahayu Puspitaningrum membenarkan terjadi kenaikan harga beras di pasaran Ngawi saat ini.
“Untuk stok beras di Ngawi sangat cukup, bahkan di gudang Bulog melimpah. Meski demikian memang ada kenaikan harga untuk komoditas beras ini,” katanya di Ngawi, Kamis (19/6/2025).
Hasil tinjauannya di gudang Bulog Cabang Madiun yang ada di wilayah Keniten dan Geneng, Kabupaten Ngawi, stok beras mencapai 38.700 ton.
Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun terjadi kenaikan harga, namun pihaknya belum dapat melakukan intervensi karena Bulog juga tidak bisa menyalurkan berasnya untuk pasar murah karena terkendala instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang belum turun.
“Kami belum dapat melakukan intervensi terkait kenaikan harga beras itu karena untuk kebijakan penyaluran beras menunggu instruksi dari Bapanas. Termasuk juga untuk penyaluran beras SPHP yang tak ada di pasaran dalam beberapa bulan ini,” kata Rahayu.
Meski begitu, DKPP Ngawi telah mengirimkan surat permintaan penyaluran beras SPHP ataupun cadangan Bulog guna digelontorkan di pasaran, sebagai upaya menurunkan kenaikan harga beras yang mulai dikeluhkan warga.
“Harapannya akhir bulan Juni ini sudah ada jawaban. Sehingga segera bisa dilakukan upaya untuk menurunkan harga beras di pasaran,” katanya.
Terharu, Polisi Pensiun Diarak Naik Vespa
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1223093/original/001717500_1462280591-20160503-Pasar--Inflasi-Masih-Terkendali-Hingga-Juni-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)