Top 3 Tekno: Daftar HP Vivo yang Kebagian Android 16 hingga Penampakan Oppo A5 dan A5x – Page 3

Top 3 Tekno: Daftar HP Vivo yang Kebagian Android 16 hingga Penampakan Oppo A5 dan A5x – Page 3

Setiap orang pasti pernah terlelap dalam buai mimpi. Tahukah kamu mengapa kita bisa bermimpi saat tidur?

Menurut Sigmund Freud, seorang neurolog Austria sekaligus pendiri psikoanalisis, mimpi adalah jendela menuju konflik tak terselesaikan yang terkubur dalam alam bawah sadar kita.

Teori Freud, yang diperkenalkan dalam bukunya “The Interpretation of Dreams” pada tahun 1899, memicu perdebatan sengit.

Kritikus berpendapat bahwa interpretasi mimpinya terlalu berfokus pada seksualitas, sangat subjektif, dan sulit diverifikasi. Dua analis bahkan bisa memberikan penafsiran yang berbeda untuk mimpi sama, tanpa ada cara objektif untuk menentukan mana yang benar.

Sejak era Freud, sejumlah ilmuwan lain menjelaskan alternatif mengenai alasan kita bermimpi. Salah satu teori yang paling menonjol adalah teori simulasi ancaman, yang dipaparkan oleh ahli saraf dan psikolog Finlandia, Antti Revonsuo, pada tahun 2000.

Mengutip Popular Science, Minggu (22/6/2025), teori ini menyatakan bahwa bermimpi adalah mekanisme pertahanan biologis.

Dengan mensimulasikan situasi berbahaya, otak kita melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk mengenali dan menghindari ancaman–sebuah arena pelatihan realitas virtual untuk bertahan hidup.

Baca selengkapnya di sini