Boneka ini diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk membantu proses pemanggilan hujan. Proses ritual cowongan biasanya melibatkan seluruh masyarakat desa.
Mereka berkumpul di tempat yang telah ditentukan, seringkali di dekat sumber air atau tempat-tempat yang dianggap keramat. Selama prosesi berlangsung, peserta ritual menjaga sikap dan perilaku sesuai aturan adat.
Masyarakat percaya bahwa keseimbangan alam harus dijaga melalui hubungan harmonis antara manusia dengan Sang Pencipta dan alam semesta. Ritual ini merupakan penghormatan terhadap kekuatan alam yang lebih besar.
Dalam perkembangannya, cowongan tidak hanya dilaksanakan sebagai ritual murni, tetapi juga sering ditampilkan sebagai pertunjukan budaya. Adaptasi ini dilakukan untuk memperkenalkan tradisi kepada generasi muda.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4276144/original/060540100_1672298966-pexels-pixabay-268917.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)