Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga Megapolitan 20 Juni 2025

Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Tim Redaksi
KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –
Kondisi
jalan rusak
di Jalan Mohamad Toha hingga Jalan Raya Sudamanik,
Parung Panjang
, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tak hanya membahayakan pengendara, tetapi juga berdampak langsung pada penghasilan warga setempat.
Salah satunya adalah Santor Jones (64), pemilik bengkel yang tinggal dan membuka usaha di pinggir jalan tersebut. Ia mengaku penghasilannya menurun lantaran jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki secara permanen.
“Jelas ada perbedaan pendapatan. Pertama, kita kalau duduk di depan (teras bengkel), akhirnya terganggu karena pantulan batu dari bawah truk. Terus kedua, abunya Luar biasa, apalagi kalau panas,” ujar Santor saat ditemui
Kompas.com
, Jumat (20/6/2025).
Menurut Santor, debu tebal yang beterbangan setiap hari membuat pelanggan enggan untuk datang ke bengkelnya.
Selain itu, lubang besar dan batu-batu tajam di sepanjang jalan membuat banyak kendaraan, khususnya sepeda motor, memilih jalur alternatif.
“Debunya banyak banget. Saya kan tutupnya Maghrib, terus besokannya, pas buka bengkel, debunya sudah banyak banget,” kata dia.
Selama enam tahun tinggal di kawasan tersebut, Santor mengatakan, jalan rusak itu belum pernah diperbaiki secara menyeluruh.
Jika ada perbaikan, biasanya hanya sekadar ditutup batu agar terlihat rata. Namun, solusi itu tak bertahan lama.
“Lubangnya ditutupi pakai batu saja. Kalau dicor enggak pernah. Itu juga terakhir ditutupi pakai batu dua tahun lalu,” kata dia.
Santor melanjutkan, banyak pelanggan mengeluhkan kondisi jalan sehingga enggan kembali ke tempat usahanya.
“Semuanya kalau ke sini pasti ngeluh. Saya sih sering ngobrol sama mereka, kadang mereka nanya ‘jadi kapan jalanannya benar?’” jelas dia.
Santor berharap pemerintah bisa segera memperbaiki kondisi jalan secara menyeluruh, bukan hanya sekadar menutup lubang dengan batu.
“Kalau terus begini, makin sepi yang lewat. Usaha makin berat. Kita juga enggak tahu harus ngadu ke siapa lagi,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.