PIKIRAN RAKYAT – Menjalankan bisnis minuman kini tak lagi membutuhkan modal besar. Berkat sistem kemitraan atau franchise, siapa pun bisa memiliki usaha minuman sendiri dengan biaya awal yang relatif terjangkau, bahkan di bawah Rp10 juta.
Model bisnis ini semakin diminati karena menyediakan dukungan sistem, brand yang sudah dikenal, serta pelatihan dan suplai bahan baku dari pusat.
Franchise atau waralaba adalah bentuk kerja sama antara pemilik merek (franchisor) dan mitra usaha (franchisee). Mitra usaha akan mengoperasikan bisnis menggunakan nama, sistem, dan produk yang telah ditetapkan, sehingga memudahkan dalam membangun usaha baru dari awal.
Berikut adalah 7 franchise minuman di bawah Rp10 juta yang cocok untuk pemula, lengkap dengan estimasi biaya awal dan potensi balik modal.
1. Teh Pinggir
Brand lokal yang menawarkan teh jumbo dari bahan berkualitas langsung dari Solo. Dikenal dengan harga jual terjangkau dan bahan baku yang konsisten, Teh Pinggir menyasar pasar konsumen di kawasan perumahan hingga kawasan pendidikan.
Biaya awal: mulai Rp1,99 juta (tanpa booth), atau Rp2,89 juta (dengan meja/booth) Fasilitas: bahan baku, perlengkapan dasar Balik modal: sekitar 1 bulan (dengan target 30–50 gelas per hari) Potensi omset bulanan: Rp3 juta – Rp6 juta 2. Es Teh Desa
Berdiri sejak 2021 dan telah menjangkau ribuan mitra di Indonesia. Menawarkan berbagai varian minuman teh, termasuk seri Macchiato. Dikembangkan oleh ABRA Group, brand ini menyasar penikmat teh kekinian.
Biaya awal: mulai Rp1,999 juta (tanpa booth), Rp2,499 juta (dengan booth) Fasilitas: bahan baku untuk 100 porsi, perlengkapan, branding Balik modal: 2–3 minggu Potensi omset bulanan: Rp4 juta – Rp7 juta 3. Cokelat Goceng
Membidik pasar minuman cokelat dengan harga terjangkau namun rasa premium. Dengan harga jual mulai dari Rp5.000 per gelas, franchise ini menawarkan keuntungan margin yang menjanjikan.
Biaya awal: Rp2,79 juta Fasilitas: peralatan, bahan baku awal, pelatihan digital Balik modal: 1–2 bulan Potensi omset bulanan: Rp3 juta – Rp6 juta
4. Go-Teh (JP Group)
Salah satu lini minuman teh dari JP Group yang berfokus pada produk berharga ekonomis dengan kemasan kekinian. Meskipun harganya murah, kualitas bahan baku dijaga untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
Biaya awal: Rp3,63 juta Fasilitas: gerobak portabel, perlengkapan lengkap, pelatihan, bahan baku Balik modal: sekitar 2 bulan Potensi omset bulanan: Rp4 juta – Rp7 juta 5. Smuky
Menghadirkan konsep unik berupa minuman berasap dikombinasikan dengan jajanan odeng. Keunikannya terletak pada pengalaman visual dan rasa yang diberikan kepada konsumen, cocok untuk menarik pasar anak muda dan pecinta konten media sosial.
Biaya awal: Rp5 juta (tanpa booth), Rp9,9 juta (dengan booth) Fasilitas: perlengkapan, pelatihan, alat pemasaran, bahan baku 100 porsi Balik modal: sekitar 2 bulan Potensi omset bulanan: Rp5 juta – Rp10 juta 6. Nyoklat Super
Franchise minuman cokelat yang menyasar segmen penikmat rasa manis dengan harga murah. Dengan varian topping yang beragam dan kemasan menarik, Nyoklat Super banyak ditemukan di depan minimarket atau kawasan kampus.
Biaya awal: mulai dari Rp4 juta Fasilitas: booth mini, perlengkapan usaha, bahan baku awal Balik modal: 1–2 bulan Potensi omset bulanan: Rp4 juta – Rp8 juta 7. Teh Manis Jumbo Indonesia
Mengusung konsep “ukuran besar, harga murah”, brand ini sukses menarik minat pasar pinggiran dan pelajar. Dengan harga jual mulai Rp4.000 per gelas, minuman ini mudah diterima dan mudah dijual dalam volume tinggi.
Biaya awal: sekitar Rp4 juta – Rp5 juta (melalui penawaran langsung di Instagram) Fasilitas: booth, peralatan, bahan baku awal Balik modal: 1–1,5 bulan Potensi omset bulanan: Rp5 juta – Rp9 juta
Dengan modal awal di bawah Rp10 juta, peluang memiliki usaha minuman kekinian kini lebih terbuka lebar. Tak hanya soal modal, keberhasilan franchise juga bergantung pada lokasi usaha, strategi promosi, serta konsistensi pelayanan. Memilih brand yang sudah memiliki sistem kuat dan dukungan penuh dari pusat bisa mempercepat proses balik modal sekaligus meminimalkan risiko kegagalan.
Bisnis minuman tetap menjadi pilihan populer karena segmentasi pasarnya yang luas dan sifat produk yang mudah dipasarkan. Bagi pemula, memulai dari franchise murah seperti di atas bisa menjadi langkah awal yang tepat menuju dunia wirausaha.***
