Sebagian penipuan berkedok cinta alias love scamming dimulai dari ketidakcurigaan dari calon korban.
Padahal orang yang berkomunikasi dengan kita bisa saja membuat profil palsu semenarik mungkin, selanjutnya mendekati calon korban dengan berbagai cara hingga akhirnya komunikasi bersambut.
Berikut adalah deretan jenis kasus yang paling banyak dan sering terjadi:
Penipuan asrama militer:
Dalam kasus penipuan ini, penipu biasanya memakai nama dan foto personel militer sungguhan atau membuat profil palsu.
Mereka kirim pesan yang terlihat meyakinkan, perkenalkan diri sebagai orang yang kariernya hampir selesai dan biasanya menyebut punya anak. Profil penipu seperti ini biasanya berusia lanjut dan mencari perempuan untuk diajak serius.
Selanjutnya, penipu ini memulai chat dan membina hubungan emosional dengan korban. Namun, belum sampai terjadi pertemuan tatap muka, si penipu sudah meminta uang dengan alasan untuk membeli tiket bertemu dengan calon korban.
Penipuan dengan Perbuatan Intim:
Dengan berbagai upaya pendekatan yang lihai, penipu bisa saja mengajak korban untuk bervideo call dengan webcam.
Karena keburu percaya pada penipu, korban jadi mau saja untuk tampil setengah telanjang melalui video call atau melakukan perbuatan intim lainnya.
Penipu pun belakangan bisa mengancam korban dengan akan menyebarkan video pribadi korban, kecuali korban mentransfer uang.
Ada juga penipuan berkedok cinta seperti dari situs kencan palsu, penipuan dengan foto, penipuan dengan malware, sampai penipuan dengan iming-iming warisan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/662570/original/11042014online-dating.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)