Liputan6.com, Jakarta – Kecerdasan buatan kini jadi teknologi yang dipergunakan oleh banyak orang. Teknologi yang satu ini bahkan mengubah nasib seorang pemuda yang putus sekolah alias dropout dari kampus teknik terkenal di dunia, MIT (Massachusetts Institute of Technology) menjadi seorang miliarder.
Pemuda itu adalah Alexandr Wang. Ia merupakan anak dari seorang fisikawan nuklir yang memutuskan untuk keluar dari MIT guna mendirikan startup AI, Scale AI.
Scale AI merupakan perusahaan yang menyediakan data-data untuk pengembangan AI. Pertumbuhan pesat membuat Scale AI menghasilkan valuasi sebesar USD 7 miliar, hal ini sekaligus menjadikan Wang sebagai miliarder termuda yang merintis usahanya sendiri.
Mengutip Times of India, Selasa (17/6/2025), ia bisa menjadi seorang miliarder setelah saham Scale AI diakuisisi oleh Meta belum lama ini.
Bagaimana kisahnya putus dari MIT dan memutuskan untuk terjun sepenuhnya ke Scale AI? Rupanya, pada 2016, Wang bekerja dengan Lucy Guo, sesama alumni Quora dan meluncurkan startup AI Scale AI.
Perusahaan tersebut berfokus pada tugas di balik layar, namun cukup penting dalam revolusi AI, yakni menyediakan sejumlah besar data yang diberi label oleh manusia.
China mengumumkan nilai sektor inti industri kecerdasan buatannya (AI) telah mendekati 600 miliar yuan atau sekitar Rp1.355 triliun per April 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Kerja Sama AI China-SCO di Tianjin.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5254797/original/091735500_1750140158-Screenshot_2025-06-17_124602.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)