Liputan6.com, Malang – Pengunjung dan pelaku jasa wisata dikejutkan dengan temuan ranjau paku di kawasan kaldera Bromo. Sejauh ini temuan itu masih jadi teka-teki sebab belum diketahui siapa pemasangnnya dan apa motifnya. Kepolisian masih menyelidiki temuan ranjau paku di kawasan kaldera Bromo. Diketahui ada enam potongan papan kecil masing-masing berdiameter sekitar 3 sentimeter. Tiap papan terdapat sebiji paku besar berukuran sekitar 8 sentimeter.
Kapolsek Sukapura, Probolinggo, AKP Ardhi Bita Kumala, mengatakan seluruhnya tertanam di dalam pasir di satu lokasi kaldera Bromo di area Lembah Watangan dan Bukit Teletubbies, yang difungsikan sebagai spot foto wisatawan dan titik parkir. “Ada enam ranjau paku berserakan di satu lokasi. Ada satu jip wisata dan satu motor yang jadi korban saat pertama kali ranjau paku ditemukan,” kata Ardhi saat dikonfrmasi, Rabu (11/6/2025).
Dia menepis kemungkinan potongan papan itu merupakan sisa material proyek yang terjatuh tanpa disengaja. Sebab melihat bentuk potongan papan dan tertanam di dalam pasir, diperkirakan ranjau paku sengaja dipasang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Sengaja dipasang, tetapi siapa yang memasang dan apa motifnya masih kami telusuri,” ujarnya.
Kepolisian memastikan ranjau pakau Bromo itu hanya berada di satu area saja. Kepastian itu setelah kepolisian bersama petugas taman nasional dan pelaku jasa wisata tidak menemukan ranjau serupa usai menyisir area lain di kawasan kaldera Bromo. “Kami imbau semua pihak agar turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan taman nasional,” ucap Ardhi.
Tradisi Ojung atau aksi saling pukul rotan antar warga Suku Tengger di Desa Ngadas, Poncokusumo, Malang, pada 27 Agustus 2024. Tradisi ini rutin digelar setiap tahun sekali tepat pada hari terakhir penutupan perayaan Hari Raya Karo
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5249013/original/088334600_1749625727-Screenshot_20250611-135605.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)