Benteng Inong Balee, Saksi Bisu Perjuangan Perempuan Aceh

Benteng Inong Balee, Saksi Bisu Perjuangan Perempuan Aceh

Liputan6.com, Aceh – Benteng Inong Balee terletak di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Benteng ini menjadi saksi bisu perjuangan Keumalahayati atau Malahayati bersama para prajuritnya.

Benteng yang berada di ujung timur Teluk Krueng memiliki medan tempuh yang cukup keras. Meski demikian, benteng ini menyimpan jejak perjuangan Laksamana Malahayati.

Mengutip dari berbagai sumber, keberadaan Benteng Inong Balee tak dapat dipisahkan dari sosok Malahayati, sang Laksamana Laut wanita pertama Kesultanan Aceh. Ia berjasa besar dalam mengawal diplomasi internasional antara Aceh dengan negara-negara Eropa.

Malahayati merupakan inisiator dan komandan Laskar Inong Balee. Kiprah Malahayati sebagai panglima militer sekaligus diplomat telah diakui dan dicatat dalam sejarah berbagai bangsa.

Adapun nama Benteng Inong Balee merujuk pada nama Laskar Inong Balee. Dalam bahasa Aceh, inong berarti wanita, sedangkan balee berarti janda.

Sesuai namanya, Laskar Inong Balee memang merupakan pasukan khusus yang beranggotakan para janda dari syuhada dalam Pertempuran Laut Haru. Dalam pertempuran tersebut, Armada Kesultanan Aceh berhasil memukul mundur Armada Portugis.

Sayangnya, mereka harus kehilangan dua laksamana laut dan seribu prajurit. Karena peristiwa ini, banyak istri prajurit angkatan laut Kesultanan Aceh yang menjadi janda, salah satunya adalah Malahayati.

Malahayati merupakan istri dari salah satu Laksamana yang gugur. Malahayati kemudian mengusulkan agar para janda prajurit ini diberdayakan dalam dinas kemiliteran.