KNDS Teken 5 Nota Kesepahaman Strategis di Ranah Pertahanan Selama Pameran Indo Defence 2025

KNDS Teken 5 Nota Kesepahaman Strategis di Ranah Pertahanan Selama Pameran Indo Defence 2025

Jakarta, Beritasatu.com – Dalam ajang pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence 2025, KNDS Prancis menegaskan komitmennya untuk mendukung penguatan Basis Industri Pertahanan dan Teknologi Dalam Negeri (Defense Technological and Industrial Base/DTIB) Indonesia melalui penandatanganan lima Nota Kesepahaman (MoU) strategis di bidang pertahanan darat bersama Kementerian Pertahanan dan sejumlah mitra industri nasional di Jakarta pada Rabu (11/6/2025).

Dalam acara ini, Booth KNDS France menjadi salah satu yang dikunjungi langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, saat melakukan peninjauan pameran, menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam agenda strategis pertahanan nasional.

CEO perusahaan pertahanan darat asal Prancis KMW+Nexter Defense Systems (KNDS) Nicolas Chamussy mengatakan bagi KNDS, Kemitraan jangka panjang dengan Indonesia sangat strategis. Ini merupakan Komitmen KNDS untuk Memperkuat Kerja Sama Industri Strategis dengan DTIB Indonesia.

“KNDS Perancis dan Angkatan Bersenjata Indonesia, telah menjalin kemitraan kuat selama lebih dari 40 tahun. Bagi KNDS, Kemitraan jangka panjang dengan Indonesia sangat strategis. Oleh karena itu, sejak tahun 2022, KNDS Perancis membuka kantor regional di Jakarta dengan tujuan untuk memperkuat dan memperdalam kemitraan industri strategis dengan Indonesia secara berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam hal ini, kelima Nota Kesepahaman yang ditandatangani mencerminkan berbagai bentuk kolaborasi strategis seperti, PINDAD untuk kerja sama masa depan di bidang artileri dan amunisi kaliber besar, dengan pengalihan produksi lokal dan kerja sama dengan PT DIRGANTARA untuk peralatan helikopter Indonesia yang dilengkapi dengan meriam 20mm. PT SSE juga diikutsertakan dalam rangka pengembangan varian anti-UAV dari P2-TIGER buatan dalam negeri, serta BALITBANG untuk mengeksplorasi topik penelitian dan pengembangan mengenai pertahanan darat.

“KNDS Perancis memahami aspirasi pemerintah Indonesia untuk mencapai kemandirian dan swasembada dalam beberapa bidang pertahanan strategis dan berkomitmen untuk turut serta dalam mewujudkan tujuan-tujuan tersebut,” tuturnya.

Penandatanganan Letter of Intent antara Indonesia dan Prancis, Langkah Strategis Menuju Kemandirian Pertahanan

Sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama di sektor pertahanan, pemerintah Indonesia dan pemerintah Prancis telah menandatangani sebuah Letter of Intent (LOI) yang menandai langkah awal pengadaan tambahan sistem artileri CAESAR dan amunisi 155mm.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Persero Prima Kharisma menyampaikan, LOI ini akan memperdalam kerja sama industri antara KNDS dan Indonesia, sehingga produksi dapat dilakukan di dalam negeri.

Dalam hal ini Indonesia telah mengoperasikan 56 sistem CAESAR, menempatkannya sebagai negara ketiga dengan sistem artileri CAESAR tercanggih. Dengan 56 sistem CAESAR (3 batalion) yang telah disediakan KNDS untuk TNI, Indonesia menjadi pengguna CAESAR terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Asia. Korps Marinir TNI-AL juga memiliki 20 senjata tarik ringan 105LG. 

“Kami mengapresiasi dukungan kuat dari Kementerian Pertahanan Indonesia dan Perancis melalui Surat Kesepakatan yang ditandatangani baru-baru ini pada saat kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Jakarta,” ujarnya.

Seluruh kerja sama ini berada di bawah payung Defense Cooperation Agreement (DCA) antara Indonesia dan Prancis. Ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah Indonesia untuk memperkuat kedaulatan pertahanan nasional melalui alih teknologi, pembangunan kapasitas lokal, dan investasi industri jangka panjang.

“Melalui kemitraan KNDS Perancis dengan industri lokal dan pembangunan fasilitas perawatan, memungkinkan Indonesia untuk melakukan sebagian besar perawatan sistem alutsista secara mandiri,” pungkasnya.