Perjuangan Penyanyi Cilik FP, dari Ngamen Bersama Sang Ayah Sejak SD hingga Manggung di Istana Surabaya 12 Juni 2025

Perjuangan Penyanyi Cilik FP, dari Ngamen Bersama Sang Ayah Sejak SD hingga Manggung di Istana 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Juni 2025

Perjuangan Penyanyi Cilik FP, dari Ngamen Bersama Sang Ayah Sejak SD hingga Manggung di Istana
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
– Penyanyi cilik asal Banyuwangi, Jawa Timur,
FP
tengah menjadi sorotan karena ayahnya mendekam di tahanan Mapolresta Banyuwangi setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus judi
online
(
judol
).
Ayah FP yang berinisial JS ditangkap di rumahnya di Desa Kepundungan, Kecamatan Srono setelah polisi melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
FP yang kini tinggal Jakarta langsung terbang ke Banyuwangi saat mendengar kabar penangkapan ayahnya.
Dia juga datang langsung ke Mapolresta Banyuwangi untuk menjenguk ayahnya.
Meski hanya diam, penyanyi yang terkenal dengan tembang “Ojo Dibandingke” itu tampak kuat ditemani manajer serta penasihat hukumnya.
“Dia (FP) sangat kuat. Masih bisa fokus berkarya,” kata manajer FP, Rais pada Kamis (12/6/2025).
Rais menyampaikan, mental anak ketiga dari empat bersaudara itu sudah terbentuk karena ia memiliki kehidupan yang tak mudah.
Sejak kecil, FP hidup sebagai pengamen bersama sang ayah.
Sejak duduk di kelas 2 SD, setiap harinya seusai pulang sekolah, FP menyusuri jalanan hingga pasar untuk mengamen dari satu tempat ke tempat lainnya.
“Dari kecil mengamen, artinya mentalnya sudah teruji,” ujar Rais.
Karena memiliki suara yang khas, sesekali FP mendapatkan orderan manggung di kampung-kampung untuk mengisi hajatan warga.
Waktu-waktu berlalu, hingga keberuntungan datang. FP yang tak lagi mengamen karena sedang fokus menyelesaikan pendidikan kelas 6 SD, mendapatkan sebuah kabar dari Istana Negara.
Ia diundang untuk menampilkan suara emasnya pada peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di hadapan Presiden Joko Widodo dan para tamu negara.
Namanya meroket, wajahnya ada di mana-mana, namanya jadi perbincangan karena menuai kagum atas bakat menyanyi yang dimilikinya, bahkan dia mendapatkan gelar Duta Kekayaan Intelektual Pelajar Bidang Seni dan Budaya Tahun 2022 oleh Kemenkumham RI.
Pintu berkarier di ibu kota Jakarta telah terbuka. FP perlahan menapaki dunia hiburan serta menjadi figur yang cukup memiliki ketenaran.
“Selain sibuk bernyanyi, (FP) kini juga sibuk striping sinetron dan beberapa proyek film layar lebar,” tutur Rais.
Merintis karier di Jakarta, Farel menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di Banyuwangi. Ia menjadi tulang punggung keluarganya.
Keluarganya memiliki hidup yang terbilang nyaman, bahkan sang ayah sehari-harinya kini tak lagi turun ke jalan untuk mengamen, melainkan mengelola sebuah toko kelontong.
Namun, tanpa Farel ketahui, di samping upayanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik, sang ayah justru bermain judol hingga akhirnya ditangkap polisi pada Selasa (10/6/2025).
Dengan kasus yang menimpa ayahnya, Farel berharap sang ayah dapat berubah dan merenungi kesalahan yang telah diperbuat.
“Semoga setelah mendapat hukuman beliau (JS) bisa berubah dan merenungi kesalahan-kesalahannya,” ucap Rais.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.