Kendati demikian, memasuki 2025, wajah media sosial tak lagi sesederhana dulu. Platform itu kini juga menjadi sumber berbagai persoalan serius seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, hasutan, penipuan, bahkan korban jiwa dan kerugian materi.
Meski begitu, sisi positif media sosial tetap menonjol, seperti dalam penyelesaian kasus-kasus viral serta tumbuhnya ekosistem ekonomi digital.
Kehadiran para content creator yang menjadikan kreativitas sebagai sumber penghasilan menandakan lahirnya profesi baru yang berakar dari media sosial.
“Media sosial jadi dua sisi pisau – di satu sisi berdampak negatif, di sisi lain punya potensi besar bagi masa depan. Keduanya sama-sama mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” tutur Enda.
Jejak awal dari maraknya konten digital di Indonesia sebenarnya bisa dilacak ke era para blogger. Momen penting terjadi pada 27 Oktober 2007 saat 500 blogger dari seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta dalam acara bertajuk “Pesta Blogger Pertama.”
Dari sana, gerakan konten digital perlahan berkembang hingga kini mendominasi berbagai platform.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5013331/original/058033400_1732073858-tips-menggunakan-media-sosial-dengan-bijak.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)