Tokyo, Beritasatu.com – Saham-saham di zona Asia melonjak, karena pasar Asia bereaksi terhadap data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu, kabar pertemuan antara Amerika dan China juga mendorong sentimen positif investor.
Pada hari Senin, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) naik 0,7%, dengan pasar Australia tutup untuk liburan. Indeks saham Nikkei Jepang (.N225 naik 0,9%. Hanya saja indeks berjangka Euro Stoxx 50 pan-regional menunjukkan penurunan.
Dolar merosot 0,3% terhadap yen menjadi 144,46 menguat 0,9%. Mata uang tunggal Eropa, Euro, naik 0,2% pada hari itu di US$ 1,1417. Poundsterling diperdagangkan pada US$ 1,3553, naik 0,3%.
Perwakilan dari Washington dan Beijing akan bertemu untuk pembicaraan terkait perang dagang dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Pembicaraan tersebut menyusul panggilan telepon yang dilakukan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
“Kebijakan perdagangan akan tetap menjadi ketidakpastian makro yang besar,” kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com, seperti dilansir dari Reuters, Senin (9/6/2025).
Pertumbuhan ekspor China melambat ke level terendah tiga bulanan pada bulan Mei. Sementara deflasi berada dalam level terburuknya dalam dua tahun.
Meskipun demikian, optimisme perdagangan mengangkat saham China. Indeks Hang Seng Hong Kong (.HIS), naik 0,8%, menyentuh level 24.000 poin untuk pertama kalinya sejak 21 Maret. Indeks saham unggulan Tiongkok CSI300 (.CSI300), naik 0,2%.
Perhatian kini beralih ke data inflasi AS yang akan memengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. The Fed sedang dalam periode tidak aktif menjelang keputusan kebijakannya pada tanggal 18 Juni.
