Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing Yogyakarta 8 Juni 2025

Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        8 Juni 2025

Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Kecelakaan tunggal terjadi di
Tanjakan Bibis
, sebuah turunan ekstrem di Perbukitan Menoreh, Jalan Nanggulan-Goa Kiskendo, pada Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.
Mobil
Daihatsu Taft GT
hitam dengan nomor polisi H 1932 EZ menabrak tebing, mengakibatkan dua orang terluka.
Menurut Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres
Kulon Progo
, pengemudi mobil, ES (44), dan penumpangnya, A (51), yang keduanya merupakan warga Kabupaten Sleman, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
“Kecelakaan tunggal mobil yang terjadi di jalan Dusun Bulu,” ungkap Sarjoko melalui pesan singkat.
ES mengemudikan mobil dari arah Kalurahan Jatimulyo yang berada di ketinggian, menuju kawasan Nanggulan.
Saat melintas di jalan yang beraspal mulus namun menurun tajam, mobil oleng ke kiri dan menabrak tebing di Tanjakan Bibis.
“Sesampainya di Tanjakan Bibis, mobil oleng ke kiri sehingga menabrak tebing,” jelas Sarjoko.
Akibat tabrakan ini, mobil mengalami kerusakan parah. Mesin mati, rem tangan tidak berfungsi, bodi samping kanan rusak, serta ban depan kanan patah.
Sebagian kabin mobil juga lepas dari rangkanya.
Kedua korban mengalami luka pada kepala dan lecet-lecet di anggota tubuh, dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sunarto, Dukuh atau kepala dusun Bulu menyatakan, kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden yang terjadi di Tanjakan Bibis.
“Tahun ini sudah dua kejadian,” kata Sunarto saat dihubungi melalui telepon.
Ia menjelaskan, Tanjakan Bibis merupakan turunan ekstrem yang dikenal berbahaya, terutama bagi kendaraan dari luar kota yang tidak familiar dengan medan.
“Kebanyakan kendaraan yang mengalami kecelakaan berasal dari luar kota. Mereka tidak mengenal medan, berbeda dengan warga di perbukitan yang sangat mengenal kondisi jalan,” tambah Sunarto.
Ia juga berharap agar pengendara dari luar kota memastikan kendaraannya dalam kondisi baik sebelum melintasi kawasan Girimulyo, terutama melalui Bulu.
Sunarto mengusulkan agar pemerintah menambah rambu-rambu peringatan di kawasan ekstrem Bibis untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang lebih fatal di masa mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.