Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel Megapolitan 8 Juni 2025

Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Korban
kebakaran Kapuk Muara
, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku kesulitan menggunakan toilet portabel.
“Cuma banyak orang yang enggak mengerti (cara gunainnya) karena ini WC umum yang diinjak (flush) airnya,” ucap salah satu korban kebakaran bernama Sumarni (64).
Sumarni mengaku bahwa di usianya yang sudah tak lagi muda, ia tak terbiasa menggunakan toilet portabel.
Selain itu, air di toilet portabel yang tersedia kerap kali tak keluar.Hal itu lah yang membuat ia masih kesulitan untuk buang air besar dan kecil meski sudah ada toilet portabel.
Selain sulit menggunakannya, jumlah toilet portabel dinilai masih terbatas.
“Terus antre juga, itu kan buat ribuan warga ini cuma berapa toiletnya,” ungkap Sumarni.
Pengamatan
Kompas.com
di lokasi, ada sekitar 12 toilet portabe; yang tersedia di dekat tenda pengungsian.
Selain itu, tersedia pula dua toren air bersih yang merupakan bantuan dari PAM Jaya.
Sementara warga lain bernama Misti (49) justru mengaku terbantu dengan keberadaan toilet portabel
“Alhamdulilah ada cukup, mandi apa. Kalau air bersih juga ada (airnya),” jelas Misti.
Misti justru menilai bantuan yang kurang hanya pakaian saja.
Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama. Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
Sampai saat ini, penyebab
kebakaran di Kapuk Muara
masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.