Pasha Ungu Minta Kemenag Tindak Tegas Syarikah Haji Bermasalah

Pasha Ungu Minta Kemenag Tindak Tegas Syarikah Haji Bermasalah

Jakarta, Beritasatu.com – Anggota DPR Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu meminta pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenang) bertindak tegas terhadap syarikah haji (perusahaan atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk menyediakan layanan bagi jemaah haji) yang bermasalah, salah satunya dengan mem-blacklist perusahaan tersebut agar tidak bisa memberangkatkan jemaah haji dari Indonesia lagi.

Hal itu diungkapkan Pasha saat melakukan memonitor pelaksanaan ibadah haji 2025 bersama Tim Pengawasan DPR di Makkah, Arab Saudi dikutip dari akun Instagram pribadinya, Minggu (8/6/2025).

“Kami mendesak Kemenag mem-blacklist syarikah haji yang bermasalah dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025,” ungkap Pasha.

Pasha juga meminta Kemenag berani mengambil sikap dengan memberikan sanksi tegas kepada syarikah haji yang bermasalah karena telah menelantarkan jemaah haji asal Indonesia.

“Syarikah yang ingkar terhadap komitmen harus ditindak tegas, dan Kemenag juga harus bersikap karena ini tentang nasib jamaah haji kita di Arab Saudi,” lanjutnya.

Pasha menyebut, akibat banyak syarikah nakal dan membuat jemaah haji asal Indonesia telantar. “Mereka abai pada tugasnya. Mereka tidak memberikan informasi dan sosialisasi yang jelas sehingga jemaah terlantar dan terlambat ditangani. Jelas mereka harus diberikan sanksi blacklist,” tandasnya. 

Sebagai informasi, untuk tahun 2025 ini, Kementerian Agama menggandeng delapan syarikah haji asal Arab Saudi yang diberikan tugas melayani jemaah haji reguler Indonesia pada 2025 ini.

Dahulunya, konsep syarikah haji ini dilakukan oleh lembaga pemerintahan layaknya badan usaha milik daerah (BUMD) di Indonesia yang disebut muassasah.  Namun, sejak 2025 ini, pemerintah Arab Saudi menggantinya dengan syarikah haji dengan harapan akan lebih meningkatkan mutu pelayanan terhadap jemaah haji yang masuk negara itu.

Hal tersebut tentu saja merugikan jemaah haji Indonesia karena mereka jadi tidak fokus melaksanakan ibadahnya baik di Makkah dan Madinah.